Sejarah Singkat Persaudaraan Setia Hati Terate
Sejarah Persaudaraan Setia Terate, Berdirinya Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak dapat dipisahkan dari kisah pendirinya. Pendiri Persaudaraan Setia Terate adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo (almarhum).
Alamat :
- Jl. Merak No.10, Nambangan Kidul, Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63128
- 9G28+W3 Nambangan Kidul, Kota Madiun, Jawa Timur
Sarasilah Persaudaraan Setia Hati Terate
“Sarasilah” Sejarah
- 1922 s/d 1948 – 26 Tahun | almarhum | Kang Mas | Ki Hardjar Hardjo Oetomo
- 1948 s/d 1956 – 08 Tahun | almarhum | Kang Mas | RM. Soetomo Mangkoedjojo
- 1962 s/d 1974 – 12 Tahun | almarhum | Kang Mas | RM. Soetomo Mangkoedjojo
- 1956 s/d 1958 – 02 Tahun | almarhum | Kang Mas | Muhammad Irsyad Widagno
- 1958 s/d 1962 – 04 Tahun | almarhum | Kang Mas | Santoso
- 1974 s/d 1977 – 03 Tahun | almarhum | Kang Mas | RM. Imam Koessoepanggat
- 1977 s/d 1981 – 04 Tahun | almarhum | Kang Mas | Badini
- 1981 s/d 2014 – 33 Tahun | almarhum | Kang Mas | RM. A.T. Tarmadji Boedi Harsono
- 2014 s/d 2016 – 02 Tahun | almarhum | Kang Mas | Richard Simorangkir (Plt.)
- 2014 s/d 2016 – 02 Tahun | berjiwa | Kang Mas | Arif Suryono (Plt.)
- 2016 s/d 2017 – 01 Tahun | berjiwa | Kang Mas | Muhammad Taufik
- 2017 s/d 2026 – 09 Tahun | berjiwa | Kang Mas | RM. Moerdjoko Hadi Wiyono
Cerita Motivasi singkat bermakna Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun
I. Pendahuluan
- Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) adalah salah satu organisasi asli Indonesia yang mendunia.
- SH Terate merupakan perguruan seni beladiri tertua dan terbesar di Indonesia.
- SH Terate didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun.
- SH Terate bertujuan membentuk manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi.
II. Sejarah SH Terate
- SH Terate awalnya bernama Setia Hati Pencak Sport Club atau TSC.
- TSC berfungsi sebagai basis pelatihan dan pendadaran pemuda Madiun dalam menentang penjajahan Belanda.
- Pada 1942, nama TSC diubah menjadi Setia Hati dengan tambahan Persaudaraan yang merupakan usulan Soeratno Soerengpati, siswa Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan tokoh perintis kemerdekaan dari syari’at Islam.
- SH Terate merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai latar belakang, tidak hanya Islam, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
III. Karakteristik SH Terate
- SH Terate memiliki sembilan prinsip, yaitu: persaudaraan, kejujuran, kebersihan, keuletan, kepahlawanan, kecerdasan, kesopanan, kesantunan, dan kesatuan.
- SH Terate juga memiliki tata tertib yang harus diikuti oleh anggotanya, seperti: harus membantu sesama anggota jika ada yang membutuhkan, harus membantu masyarakat sekitar, harus memelihara kehormatan diri, dan harus selalu memperhatikan akhlak mulia.
- SH Terate juga memiliki gerakan seni beladiri pencak silat yang dikenal dengan nama Setia Hati Silat.
IV. Perkembangan SH Terate
- SH Terate telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.
- SH Terate juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti: pembangunan masjid, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya.
- SH Terate juga memiliki program-program keagamaan, pendidikan, dan olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan anggotanya.
V. Peran SH Terate dalam memajukan Madiun
- SH Terate telah membantu Madiun dalam berbagai bidang, seperti industri, tata kelola kota, pariwisata, dan perekonomian.
- SH Terate juga berkontribusi dalam melestarikan nilai-nilai Risan, sejarah, seni, dan budaya yang ada di Madiun, khususnya dalam seni beladiri pencak silat Nusantara.
- SH Terate juga menjadi semangat bagi masyarakat Madiun dalam memajukan daerahnya.
VI. Kekuatan SH Terate sebagai Jatidiri Madiun
- SH Terate memiliki spirit yang kuat dalam membawa Madiun ke arah yang lebih cerah.
- SH Terate telah menjadi jatidiri Madiun yang terus memperjuangkan warisan seni, budaya, dan sejarahnya.
- SH Terate juga terus memberikan sumbangsih bagi perkembangan Madiun di berbagai bidang.
VII. Kesimpulan
- Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan organisasi asli Indonesia yang bertujuan membentuk manusia berbudi luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- SH Terate merupakan perguruan seni beladiri tertua dan terbesar di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah, bahkan sampai ke mancanegara.
- SH Terate telah membantu Madiun dalam memajukan daerahnya di berbagai bidang dan juga melestarikan nilai-nilai Risan, sejarah, seni, dan budaya yang ada di Madiun.
- SH Terate merupakan jatidiri Madiun yang terus memberikan sumbangsih bagi perkembangan daerah tersebut.
Siapa Ki Hadjar Hadrjo Oetomo tersebut?
Beliau adalah salah satu murid kinasih dari Ki Ngabehi Soerodiwirjo dan merupakan salah satu warga yang setia dari SH yang berkedudukan bertempat di Winongo Madiun dan telah menyelesaikan pelajarannva Tingkat Ill dari gurunya Ki Ngabehi Soerodiwirjo. Ki Hadjar Hardjo Oetomo lahir pada tahun 1883 abad ke-19 di daerah Winongo, Kota Madiun, Jawa Timur.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo ialah figur yang membangun organisasi pencak silat SH Pencak Sport Klub (SH-PSC) yang masa datang berbeda namanya jadi Persaudaraan Setia Hati Terate hingga kini. Ki Hadjar Hardjo Oetomo selainnya dikenali sebagai seorang Pendekar Pencak Silat dan Pendiri Organisasi Pencak Silat paling besar di Indonesia bahkan juga Di Dunia, dikenal juga sebagai salah satunya Pahlawan Pelopor Kemerdekaan RI dari Madiun, Jawa Timur. Ki Hadjar Hardjo Oetomo dikenali aktif berorganisasi dan tergabung dengan Organisasi Boedi Oetomo, Syarikat Islam dan Taman Pelajar. Selainnya begabung dengan organisasi itu, Ki Hadjar Hardjo Oetomo berusaha di bagian ekonomi untuk menolong warga untuk terlepas dari penganiayaan lintah darat,dia membangun perkumpulan Harta Djaja, yang jika saat ini serupa dengan koperasi.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo terlahir di Madiun tahun 1883. Nama kecil beliau ialah Samingun yang saat beliau dewasa diundang Harjo.
Sejarah Tahun 1905
Setelah Lulus Sekolah Dasar (Kelas II / HIS), kemudian beliau melanjutkan magang guru Sekolah Dasar di Benteng Kabupaten Madiun. Namun karena tidak cocok dengan bakatnya, beliau beralih haluan bidang pekerjaan di SS (PJKA) sebagai Leerning Reambte di Kabupaten Bondowoso, Panurukan dan Tapen. Berhubung karena sikap beliau yang berani karena benar kepada atasan pimpinan kerjanya, setelah itu beliau meninggalkan pekerjaan tersebut dan pulang ke Kabupaten Madiun.
Sejarah Tahun 1906
Ki Hadjar Hardjo Oetomo menjadi Mantri Pasar di Pasar Spoor Madiun, selama kurun waktu 4 empat bulan ditempatkan di Mlilir, karena prestasi pekerjaan yang dapat memungut pleser penjual kayu; kemudian beliau dapat promosi diangkat jabatan posisi pekerjaan sebagai Ajunt Opsioner di Pasar Mlilir Kecamatan Dolopo, Uteran dan Pagotan, namun demikian belum ada waktu selama 1 satu tahun kerja beliau keluar dari pekerjaan tersebut.
Sejarah Tahun 1916
Beliau, yaitu Ki Hadjar Hardjo Oetomo Menikah dan setelah itu Bekerja dipabrik Gula Reja Agung Madiun.
Sejarah Tahun 1917
Keluar dari pabrik gula Rejo Agung Ki Hadjar Hardjo Oetomo bekerja di Rumah Gadai, Pada tahun ini pula beliau bertamu orang tua dari Kabupaten Tuban dan kemudian diajak jalan-jalan di Derde Kanaal Jiwan Madiun dan mendapatkan perlambang baik, yaitu bekerja di Stasiun Madiun sebagai pekerja harian. Karena wataknya yang tidak senang jika melihat orang lain ditindas di tempat kerjanya beliau mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” yang bertujuan memberantas rentenir. Pada tahun 1917 lahirlah Vereniging van “Spoor-en Tramwegpersoneel” disingkat menjadi VSTP yang artinya “Persatuan Pegawai Kereta Api” sampai VSTP ini membawa beliau pada pengangkatan posisi sebagai Hoofd Komisaris Madiun. Pada tahun 1917 itulah beliau nyantrik atau belajar kepada Ki Ngabehi Soerodiwirjo menjadi seorang SH yang pada tahun itu pula SH berdiri yang sebelumnya berdiri dengan sebutan nama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” Ki Hadjar Hardjo Oetomo kemudian menjadi seorang SH yang disayang Ki Ageng Soerodiwirjo.
Sejarah Tahun 1922
Pada kondisi tidak bekerja, Bapak Harjo Utomo berkeliling-keliling membangun SH Pencak Sport Klub. Seiring waktu berjalan SH Pencak Sport Klub berbeda nama jadi Pemuda Sport Klub (SH PSC) yang pertama kalinya berdiri di Pare Kediri.
Pelajar pertama kalinya ialah Sdr. Idris di Lonceret (Nganjuk); Pelajar lainnya ialah: MUJINI dan JAYAPANA; bekasnya menyebar di Kertosono, Jombang, Ngantang, Madiun, Lamongan, Yogyakarta, dan Solo.
Pendirian Pencak ini pada intinya untuk memberikan semangat keberanian ke penjajah Belanda. Dengan aktivitas itu beliau kerap masuk keluar tahanan, karena tindakan pekerja di SS (PJKA).
Sejarah Tahun 1923
Masuk Sarekat Islam (SI) jadi pengurus. Selanjutnya pimpin pemogokan bersama Sdr. Jayadiharja. Bapak Harjo Utomo dikeluarkan. SI pecah jadi SI Hijau dan SI Merah, di mana SI Merah dipimpin oleh Joyodiharjo dan Bapak Harjo Utomo sebagai penulis. Bapak Harjo Utomo masuk keluar tahanan dan pada akhirnya ayahnya wafat.
Sejarah Tahun 1925
Pulang dari tahanan. Putrinya yang namanya Harsining telah berusia satu tahun enam bulan.
Sejarah Tahun 1926
Diamankan kembali saat Ibu Harjo memiliki kandungan enam bulan (Harsono). Dalam penjara Madiun tercium ada tanda-tanda perlawanan. Bapak Harjo turut serta dalam kasus itu, hingga tahanannya ditambahkan lima tahun. Bapak Harjo dipindah ke bui Cipinang, dua bulan berpindah ke bui Padang Panjang (Sumatra).
Sejarah Tahun 1931
Beliau pulang dari pembuangan. Awal tahun berikut tinggal di Pilangbango Madiun dan memberi pelajaran Pencak (SH PSC). Semenjak tinggal di Pilangbango nama Mingun dirubah jadi Hardjo. Ki Hadjar ialah gelar yang dipasangkan pada beliau oleh beberapa siswanya sebagai penghargaan sebagai guru. Adapun penghidupannya selalu tak tetap, pernah dibantu Pak Suraji jadi Rectewtenen (Direktur tenun), Redactur harian, dan Pakrul (Advokat).
Sejarah Tahun 1932
Bapak SUNAR (sepupu Bapak Harjo Utomo), Bapak HARJO MARJUT (anak tiri Bapak Harjo Utomo), dan SUNYONO WARDOYO mulai latihan Pencak ke Bapak Harjo Utomo. Latihan diselenggarakan di Pilangbango.
Sejarah Tahun 1933
Bapak SUWARNO (Oro-Oro Ombo), Bapak SURATNO (Oro-Oro Ombo), Bapak IRSYAD dan Bapak SANTOSA dari Surabaya.
Sejarah Tahun 1934
Alumnus Kader Pertama Setia Hati di bawah bimbingan Ki Hardjar Hardjo Oetomo terbagi dalam :
- Bapak Sunar (sepupu beliau);
- Bapak Harjo Marjut (anak tiri beliau);
- Bapak Sunyono Wardoyod;
- Bapak Suratnoe;
- Bapak Irsyadf;
- Bapak Santosa.
Bertepatan dengan lulusnya kader pertama Setia Hati, masuk juga jadi pelajar SH diantaranya :
- Bapak Harjo Suyono;
- Bapak Sumodiran;
- Bapak Sutomo;
- Bapak Sumodirjo;
- Bapak Badini;
- Bapak Pamuji (Laksamana Pensiunan).
Sejarah Tahun 1935
Diselenggarakanlah Rapat pergantian nama Pencak Sport Klub jadi Pemuda Sport Klub, dan sekalian dibuat pengurus organisasinya yang terbagi dalam :
- Bapak Harjo Utomo;
- Bapak Santosa;
- Bapak Sutomo;
- Bapak Sunaryo;
- Bapak Danu;
- Bapak Sunyono.
Sejarah Tahun 1936
Sudah tercipta Cabang – cabang training SH. PSC. Diantaranya di :
- Jl. Ponorogo, Madiun, di bawah Leider Bp. Sumo Sudarjob;
- Ponorogo, di bawah leider Bapak Gutomo;
- Oro2 Ombo Madiun, dengan pimpinan Sdr. Suwarnod;
- Kapatihan Madiun dipegang Bapak Harjo Sayonoe;
- Taman Pelajar, dipegang Bapak Sunaryo dan Bapak Sukoco;
- Klegen Madiun , dipegang Bp. Sumodirang;
- Pengangangan Madiun, dipegang Bapak Harjo Pramodjoh;
- Saradan Madiun, dipegang Bapak M. Irsyadi;
- Muhammaddiyah Madiun, dipegang Bp. Suwarnoj;
- Cabang Sala, dipegang Bapak Darsono.
Sejarah Tahun 1937
Diselenggarakan Conggres Pertama, yang hasilkan keputusan re organisasi Pengurus Pusat diantaranya
- Bapak Hardjar Hardjo Oetomo;
- Bapak Sumo Sudarjo;
- Bapak Sunaryo;
- Bapak Suwarno;
- Bapak Danu.
Sejarah Tahun 1938
Terjadi pembaruan Leiderschaap SH. PSC. Seperti berikut:
- Bapak Hardjar Hardjo Oetomo;
- Bapak Sumo Sudarjo;
- Bapak Harjo Giring;
- Bapak Sunaryo;
- Bapak Danu;
- Bapak Sumodiran
- Bapak Harjo Pramojo;
- Bapak Suwarno.
Leider Cabang di luar Madiun :
- Maospati, dipegang Bapak Islam dan Bapak Soemo Soerdardjo;
- Saradan, dipegang Bapak M. Irsyadc;
- Pati, dipegang Bapak Sumo Sudarjod;
- Ponorogo, dirangkap oleh Bapak Suwarno (Bp. Gutomo dipindahkan ke Jombang);
- Sala, dipegang Bp. Darsono yang selanjutnya ditukar oleh Bapak Murtaji Wijaya di bawah pemantauan Bapak Suwarno.
Sejarah Tahun 1940
Dengan Bapak Hardjar Hardjo Oetomo sakitnya semakin bertambah kronis, karena itu diselenggarakan reformasi, di mana untuk saat ini amanat penuh sebagai pimpinan pusat diberikan ke Bapak Sumo Sudarjo. Di mana selang beberapa saat Bapak Sumo Sudarjo berpindah ke Surabaya, hingga automatis pimpinan pusat jadi kosong.
Sejarah Tahun 1942
Pecah Perang Dunia, dan Jepang masuk secara tiba-tiba ke Indonesia, dan SH. PSC. Jadi stop sebentar.
Sejarah Tahun 1943
Pemerintahan Dae Nippon sudah diizinkan kembali bahkan juga pencak silat supaya dihidupkan kembali di bawah satu ikatan bernama : Shi Thai Ku Kai, di mana Bapak Suwarno dipilih sebagai pimpinan pelatih kota Perkumpulan Pencak Silat di Madiun yang bergabung dalam Shi Thai Ku Kai pada waktu itu ialah:
Setia Hati Winongo
Di bawah pimpinan Bapak Mustomob. SH. PSC, di bawah pimpinan Bapak Suwarnoc. Tuhu Kemauan, di bawah pimpinan Bapak Subenid. Budining Tarung, di bawah pimpinan Bapak Djarmine. Cocok Andalas, di bawah pimpinan Bapak Ilyasf. Cambuk Jakarta, di bawah pimpinan Bapak Dirang. Sadewa, di bawah pimpinan Bapak Panji Suryonitiharjoh. Sumarah, di bawah pimpinan Bapak Musirini Cimande di bawah pimpinan Bapak Wirya dari Cianjur.
Sejarah Tahun 1951
Persisnya tanggal 25 Maret diselenggarakan maklumat pendirian Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dengan Nama Organisasinya ialah Persaudaraan Setia Hati Terate sebagai saran dari Bapak Suratno Surengpati semenjak tahun 1948. Terkait Lokasi Tempat maklumat berada di dalam rumah saudara Santosa Jalan Dr. Sutomo No.76 Madiun. Di turuti oleh 30 terkadang Setia Hati diantaranya:
- RM.Sutomo Mangkujoyo;
- Santosa Kartoatmodjo;
- Moh. Irsyad;
- Harjo Pramodjo (Harjo Marjut);
- Raden Sumaji;
- Raden Bambang Sudarsono;
- Jendro Darsono;
- Sugiarto;
- Sumo Sudardjo;
- Arsidin;
- Harjo Giring;
- Harjo Wagirin;
- Harsono;
- Badini;
- Suharyo;
- Utomo Mulyoprojo;
- Adiwijoyo;
- Umar Karsono;
- Salyo HS;
- Muntoro;
- Sulaiman;
- Sumodiran;
- Sukiman;
- Makun;
- Sayogyo;
- Asmadi;
- Darmadi;
- Suyono;
- Asmungi;
- Sastro Basuki.
Hari Ahad Pahing tanggal 13 April 1952, Bapak Hadjar Hardjo Oetomo meninggal dunia. Karena jasa-jasa sebagai Pelopor Kemerdekaan, beliau memperoleh pensiun sebagai pahlawan Pelopor Kemerdekaan.