Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa
Kehidupan awal Siti Maryam
Kisah Siti Maryam dalam Al Quran
- Surat Maryam ayat 16
- Arab: وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ مَرۡيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتۡ مِنۡ اَهۡلِهَا مَكَانًا شَرۡقِيًّا
- Transliterasi: Waothkur filkitabi Maryama ithi intabazat min ahliha makana sharqiyya
- Artinya: “Dan sebutlah (dalam Al Quran) Maryam, ketika dia meninggalkan keluarganya dan menetap di suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis)”.
- Surat Maryam ayat 17
- Arab: فَاتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
- Transliterasi: Fattakhadhat min doonihim hijaban fa-arsalna ilayha ruhan fatamaththala laha basharan sawiyya
- Artinya: “Maka ia menjauhkan diri dari mereka untuk menanggung kesulitan, lalu Kami mengirimkan kepadanya ruh Kami, maka ia muncul kepadanya sebagai manusia yang sempurna”.
- Surat Maryam ayat 18
- Arab: قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
- Transliterasi: Qalat inni a’udhu birrahmani minka in kuntataqiyya
- Artinya: “Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah Yang Maha Pengasih dari kamu, jika kamu benar-benar bertakwa”.
- Surat Maryam ayat 19
- Arab: قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
- Transliterasi: Qala innama ana rasulu rabbiki li-ahaba laki ghulaman zakiyya
- Artinya: “Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
- Surat Maryam ayat 20
- Arab: قَالَتۡ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّلَمۡ يَمۡسَسۡنِىۡ بَشَرٌ وَّلَمۡ اَكُ بَغِيًّا
- Transliterasi: Qalat anna yakunu lee ghulamun wa lam yamsasnii basharun wa lam aku baghiyya
- Artinya: “Dia (Maria) berkata: “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, sedangkan tidak seorang manusia pun menyentuhku dan aku juga bukanlah seorang perempuan yang jalang”.
- Surat Maryam ayat 21
- Arab: قَالَ كَذٰلِكِ ۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
- Transliterasi: Qala kathalika qala rabbuki huwa ‘alayya hayyinun, wa linaj’alahu ayatan lilnnasi wa rahmatan minna, wakana amran maqdiyyan
- Artinya: (Malaikat) berkata, “Demikianlah (adanya). Rabbmu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagiku, dan kami akan menjadikannya sebagai suatu tanda bagi manusia dan suatu rahmat dari Kami. Dan hal itu sudah menjadi keputusan yang ditetapkan’.”
- Surat Maryam ayat 22
- Arab: فَحَمَلَـتۡهُ فَانْتَبَذَتۡ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا
- Transliterasi: Fa-hamalathu fantabadzathu bihi makaanan qasiyya
- Artinya: “Kemudian perempuan itu mengandungnya dan menarik diri dengan membawanya ke tempat yang jauh”.
- Surat Maryam ayat 23
- Arab: فَاَجَآءَهَا الۡمَخَاضُ اِلٰى جِذۡعِ النَّخۡلَةِۚ قَالَتۡ يٰلَيۡتَنِىۡ مِتُّ قَبۡلَ هٰذَا وَكُنۡتُ نَسۡيًا مَّنۡسِيًّا
- Transliterasi: Fa-ajaa-ahaa al-makhaadhu ilaa jidh’in-nakhlahi qaalat yaa laytanii mittu qabla haadzaa wa-kuntu nasyan mansiyyaa
- Artinya: “Lalu datanglah sakaratul maut kepadanya di batang pohon kurma. Berkatalah dia: “Alangkah baiknya kalau aku sudah mati sebelum ini, dan aku menjadi suatu barang yang tidak dikenang lagi”.
- Surat Maryam ayat 24
- Arab: فَنَادٰهَا مِنۡ تَحۡتِهَاۤ اَلَّا تَحۡزَنِىۡ قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيًّا
- Transliterasi: Fanadaha min tahtihā allā taḥzanī qad jaʿala rabbuka taḥtaki sariyyan
- Artinya: “Lalu memanggilnya dari bawah (pohon kurma), “Janganlah kamu sedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai mengalir di bawahmu”.
- Surat Maryam ayat 25
- Arab: وَهُزِّيۡۤ اِلَيۡكِ بِجِذۡعِ النَّخۡلَةِ تُسٰقِطۡ عَلَيۡكِ رُطَبًا جَنِيًّا
- Transliterasi: Wahuzzi ilayki bijiz’i alnnakhlati tusaqit ‘alayki rutaban janiyya
- Artinya: “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, maka akan jatuh kepadamu kurma yang segar dan matang”.
- Surat Maryam ayat 26
- Arab: فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِيْ إِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
- Transliterasi: Fakulii wa asyrabii waqarrii ‘ainan fa-immaa tariyinna minal bashari ahadan faqulii innii nadhartu lirrahmaani shauman falan aukallima alyawma insiyyaa
- Artinya: “Maka makanlah dan minumlah serta hendaklah engkau tenang. Jika engkau melihat seorang manusia di tempat itu, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku bernazar berpuasa untuk (mendapat keridhaan) Ar-Rahman, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pada hari ini”.”
Kehidupan Siti Maryam setelah kelahiran Nabi Isa
Wafatnya Siti Maryam
Struktur Sejarah Keturunan Siti Maryam Ibu Nabi Isa
- Nabi Ibrahim memiliki dua putra, Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.
- Nabi Ishaq memiliki putra bernama Nabi Ya’qub.
- Nabi Ya’qub memiliki 12 putra, termasuk Nabi Yusuf, yang menjadi nenek moyang Bani Israel atau Anak Israel.
- Bani Israel pindah ke Mesir dan kemudian dibebaskan oleh Nabi Musa.
- Bani Israel tiba di Tanah Kanaan.
- Di antara keturunan Bani Israel lahir beberapa nabi, termasuk Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
- Nabi Sulaiman memiliki putra bernama Nabi Roboam, lalu terjadi pemisahan Kerajaan Israel menjadi dua, yaitu Kerajaan Israel (utara) dan Kerajaan Yehuda (selatan).
- Raja-raja Kerajaan Yehuda termasuk keturunan Nabi Daud, seperti Raja Asa, Raja Yosafat, Raja Uzia, Raja Yotam, Raja Hizkia, Raja Yosia, dan Raja Zerubabel.
- Dari keturunan Raja Zerubabel lahir seorang laki-laki bernama Eliakim yang kemudian berganti nama menjadi Yakub.
- Yakub memiliki putra bernama Yusuf yang merupakan ayah dari Nabi Isa.
- Nabi Isa memiliki sepupu bernama Nabi Yahya, yang ayahnya adalah Nabi Zakaria.
- Nabi Zakaria merupakan keturunan dari para nabi pendahulunya, yang berakar pada Nabi Ibrahim melalui putranya Nabi Ishaq.
- Siti Maryam adalah putri Imran bin Mathan bin Makhir bin Lawi bin Yahya bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
- Siti Maryam memiliki sepupu bernama Zakaria, yang juga seorang nabi dan memiliki putra bernama Yahya.
- Yahya adalah sepupu dari Nabi Isa (Yesus), karena ibunya (Elizabeth) adalah saudari Siti Maryam.
- Dengan demikian, Siti Maryam, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan Nabi Isa semuanya merupakan keturunan dari Ibrahim dan Ya’qub.
Kesimpulan
FAQ Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa
- Siapakah Siti Maryam?
Siti Maryam adalah ibu dari Nabi Isa dalam agama Islam. Ia dianggap sebagai sosok yang sangat penting dalam sejarah agama Islam karena keberadaannya diabadikan dalam Al Quran dan dihormati oleh umat Muslim.
- Bagaimana kehidupan awal Siti Maryam?
Menurut Al Quran, Siti Maryam adalah seorang perawan yang diberikan anugerah oleh Allah SWT untuk melahirkan Nabi Isa. Ia hidup dalam kehormatan dan kesalehan, dan terus menguatkan imannya dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian dalam hidupnya.
- Apa saja kisah Siti Maryam dalam Al Quran?
Al Quran banyak menyebutkan kisah Siti Maryam, seperti pengumuman kelahiran Nabi Isa, kelahiran Nabi Isa, dan saat Siti Maryam diuji dengan tuduhan melakukan zina. Selain itu, terdapat pula kisah saat Nabi Isa masih bayi dan Siti Maryam memberi makan kepada orang-orang yang kelaparan.
- Bagaimana kehidupan Siti Maryam setelah kelahiran Nabi Isa?
Setelah kelahiran Nabi Isa, Siti Maryam hidup dengan penuh kebaikan dan taat kepada Allah SWT. Ia mengasuh dan mendidik Nabi Isa dengan penuh kasih sayang dan membimbingnya dalam jalan kebenaran agama.
- Bagaimana wafatnya Siti Maryam?
Wafatnya Siti Maryam tidak terdapat dalam Al Quran. Namun, menurut literatur-literatur Islam dan warisan dari para ulama terdahulu, Siti Maryam wafat di usia yang cukup tua dan dimakamkan di dekat masjid di Yerusalem.