Surah Al Maun
Surah Al Maun adalah surah ke-107 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 7 ayat. Nama Surah Al Maun diambil dari kata “maun” yang terdapat dalam ayat pertama surah ini, yang berarti “makanan” atau “bantuan”. Surah ini termasuk ke dalam kelompok surah-surah Makkiyah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Surah Al Maun membahas tentang kewajiban umat Muslim untuk saling membantu sesama dalam memenuhi kebutuhan makanan dan kebutuhan lainnya. Surah ini juga mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya keimanan kepada Allah SWT dan perintah-Nya serta mengingatkan tentang hari akhir dan kebangkitan manusia untuk diadili oleh Allah SWT.
Dalam surah ini, Allah SWT mengingatkan tentang kejahatan orang-orang yang tidak membantu sesama umat Muslim dalam memenuhi kebutuhan makanan dan kebutuhan lainnya. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang tidak beriman dan tidak memenuhi perintah Allah SWT. Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang tidak membantu sesama umat Muslim akan mendapatkan siksa di akhirat kelak.
Surah Al Maun juga mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya keimanan kepada Allah SWT. Allah SWT menegaskan bahwa keimanan adalah kewajiban setiap umat Muslim dan bahwa keimanan kepada Allah SWT harus diikuti dengan tindakan yang sesuai dengan perintah-Nya.
Surah Al Maun juga mengingatkan umat Muslim tentang hari akhir dan kebangkitan manusia untuk diadili oleh Allah SWT. Allah SWT menegaskan bahwa setiap orang akan diadili atas apa yang telah mereka lakukan di dunia. Mereka yang berbuat baik akan mendapatkan pahala di akhirat kelak, sedangkan mereka yang berbuat jahat akan mendapatkan siksa.
Surah Al Maun juga mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya memperbanyak amal shaleh dan tidak tergoda oleh kekayaan dunia yang fana. Allah SWT menegaskan bahwa kekayaan dunia hanyalah sementara dan tidak bisa dijadikan sebagai tujuan akhir dalam kehidupan. Umat Muslim harus lebih fokus pada amal shaleh yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan di akhirat kelak.
Surah Al Maun juga mengingatkan umat Muslim untuk selalu bersikap sabar dan tawakkal kepada Allah SWT dalam menghadapi segala cobaan dan ujian yang dihadapi. Allah SWT menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak-Nya dan bahwa umat Muslim harus terus berdoa kepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya.
Surah Al Maun juga mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya menjaga persahabatan dan persaudaraan di antara sesama umat Muslim. Allah SWT menegaskan bahwa umat Muslim harus saling membantu dan saling menghargai sesama, tidak boleh ada kebencian atau permusuhan di antara mereka.
Dengan demikian, Surah Al Maun merupakan surah yang sangat penting bagi umat Muslim karena mengingatkan tentang kewajiban saling membantu sesama, keimanan kepada Allah SWT, hari akhir, kebangkitan manusia, pentingnya amal shaleh, sikap sabar dan tawakkal, serta persahabatan dan persaudaraan di antara sesama umat Muslim. Surah ini merupakan petunjuk yang sangat berharga bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan menghadapi akhirat kelak.
Surat Al Maun tergolong surat
Surat Al Maun termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah, yaitu surat-surat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebelum hijrah (perpindahan) dari kota Mekkah ke kota Madinah. Surat-surat Makkiyah biasanya membahas masalah-masalah keagamaan, keimanan, dan keberlangsungan umat Islam di kota Mekkah. Surat-surat ini juga memperkuat keimanan umat Islam dan mengingatkan mereka akan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan ajaran Islam.
Surah Al Maun dan artinya
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
Ara-aital lazii yu kazzibu bid diin
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ
Fa zaalikal lazi yadu’ul-yatiim
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰي طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ
Wa la ya huddu ‘alaa ta’amil miskiin
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ
Fa wai lul-lil mu salliin
Maka celakalah orang yang shalat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
Al laziina hum ‘an salaatihim sahuun
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَ
Al laziina hum yuraa-uun
yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Wa yamna’uunal ma’uun
dan enggan (memberikan) bantuan.
Alhamdulillah (terima kasih kepada Allah), sesungguhnya orang yang mendustakan agama adalah orang yang tidak memperdulikan anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Celakalah orang yang lalai terhadap shalatnya, yang sombong dan ria, dan enggan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. Ini adalah sikap yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang mendasari kemanusiaan dan keadilan sosial.
Surah Al Maun diturunkan dimana?
Surah Al-Maun adalah surah ke-107 dalam Al-Qur’an. Surah ini sangat pendek, hanya terdiri dari 7 ayat. Surah ini diklasifikasikan sebagai surah Mekkah, yang berarti bahwa surah ini diturunkan kepada Nabi Muhammad “(semoga kesejahteraan dan keberkahan selalu menyertai beliau)” di Mekkah, sebelum beliau hijrah ke Medina. Surah ini dinamakan sesuai dengan kata “maun,” yang berarti “hadiah kecil” dalam bahasa Arab, dan surah ini membahas pentingnya memberikan sedekah dan membantu orang yang membutuhkan.
Apa isi dari Surat Al Maun?
Surat Al-Maun adalah surat ke-107 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 7 ayat. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah, yaitu surat-surat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebelum hijrah (perpindahan) dari kota Mekkah ke kota Madinah.
Surat Al-Maun membahas tentang sikap orang yang tidak memperhatikan kebutuhan orang lain, khususnya anak yatim dan orang miskin. Orang-orang yang seperti ini dicela dan diperingatkan akan siksa yang menghinakan di dunia dan di akhirat. Surat ini juga menegaskan bahwa orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain dan membantu mereka akan mendapat pahala di dunia dan di akhirat.
Di dalam surat ini, Allah mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya memperhatikan kebutuhan orang lain dan tidak mengabaikan mereka. Orang yang tidak memperhatikan kebutuhan orang lain dan tidak mau memberikan bantuan kepada mereka, dianggap tidak mempercayai agama dan tidak memegang teguh prinsip-prinsip agama yang mendasari kemanusiaan dan keadilan sosial.
Surat Al-Maun juga mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya menegakkan shalat dengan ikhlas dan tidak lalai dari shalat. Orang yang lalai terhadap shalatnya dan tidak mempercayai pentingnya shalat, dianggap tidak memperhatikan perintah Allah dan tidak tunduk kepada-Nya.
Surat ini menutup dengan peringatan akan siksa yang menghinakan yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak memperhatikan kebutuhan orang lain, tidak mempercayai agama, dan tidak menegakkan shalat. Mereka akan dianggap sebagai penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
Al Maun Ayat 4
Ayat ke-4 dari Surat Al-Maun adalah sebagai berikut:
وَلَا يَحُضُّ عَلٰي طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ
Wa la ya huddu ‘alaa ta’amil miskiin
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang tidak memperhatikan kebutuhan orang lain, khususnya orang miskin, adalah orang yang tidak memegang teguh prinsip-prinsip agama yang mendasari kemanusiaan dan keadilan sosial. Orang yang tidak mau memberikan bantuan kepada orang miskin dianggap tidak memperhatikan perintah Allah dan tidak tunduk kepada-Nya. Mereka akan mendapat siksa yang menghinakan di dunia dan di akhirat.
وَلَا يُقِيْمُوْنَ الصَّلَاةَ
Wa la yuqiimuuna as-salaata
Dan mereka tidak menegakkan shalat,
وَلَا هُمْ بِالصَّلٰوةِ مُؤْمِنُوْنَ
Wa la hum bis-salaati mu’minuun
dan mereka tidak percaya pada shalat,
أُولٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
Ulaa-ika lahum ‘adzaa bun muhiinun
Mereka itu akan mendapat siksa yang hina.
وَفِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّنَدَبٌ
Wa fiid dunyaa khizyun wa nadabun
Dan di dunia mereka akan mendapat kehinaan dan kecelakaan.
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّوْنَ
Wa yawmal qiyaamati yuradduun
Dan pada hari kiamat mereka akan dikembalikan (kepada Allah).
أُولٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
Ulaa-ika as-haabul naari hum fihaa khaaliduun
Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.