Pola Langkah Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933

Pola Langkah  Pembukaan PSHT Tahun 1933 Tarmadji Boedi Harsono

Pola Langkah Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933

Pola Langkah Satu yaitu Posisi Berdiri seperti huruf alif/ tegak dengan jari-jari tangan bersatu dan dua ibu jemari melekat di ulu hati. berarti adalah Sikap pasrah atau pasrah Terhadap Tuhan Yang Maha Tunggal.

Dalam Pencak Silat, sikap pasrah atau tunduk kepada Tuhan sangatlah penting, karena seni bela diri ini bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, tetapi juga tentang kekuatan batin. Dengan sikap pasrah, seorang praktisi Pencak Silat dapat mencapai ketenangan dan konsentrasi yang lebih baik dalam melaksanakan gerakan-gerakan bela diri.

Oleh karena itu, posisi berdiri yang menyerupai huruf alif dengan jari-jari tangan bersatu dan dua ibu jari yang melekat di ulu hati bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga simbol dari nilai-nilai spiritual yang melekat dalam seni bela diri Pencak Silat.

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Pembukaan-PSHT-Tarmadji-Boedi-Harsono-2.jpg" alt="Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933"></a>

Pola Langkah Dua yaitu Posisi Kaki kanan digeser ke samping seputar 15˚ derajad, sementara jemari telunjuk dan jemari tengah tangan kanan dikumpulkan berarti adalah Sikap tak memancing problem atau menentang persoalan dan sangat percaya jika di hakekatnya di bumi ini cuman ada dua hukum kehidupan : ada siang ada malam, ada berduka ada puas dan beberapaya.

Dalam posisi ini, kita diajarkan untuk tidak memancing masalah dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai. Sikap ini juga mengajarkan tentang kesabaran dan kesiapan untuk menghadapi tantangan dengan keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri.

Sikap yang diambil pada Pola Langkah Dua ini mengajarkan tentang kebijaksanaan dalam menghadapi masalah, serta kesiapan untuk menerima apa pun yang terjadi dalam hidup. Dengan begitu, sikap ini dapat membantu seseorang untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan bijaksana, serta membangun keyakinan pada diri sendiri.

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Pembukaan-PSHT-Tarmadji-Boedi-Harsono-3.jpg" alt="Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933"></a>

Pola Langkah Tiga yaitu Posisi Jari Jemari telunjuk dan jemari tengah tangan kanan melekat ke tanah (berarti adalah Sikap sangat percaya dan sadar jika salah satunya faktor kehidupan kita merupakan tanah atau bumi atau kerap dikatakan pun “ibu pertiwi”).

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Pembukaan-PSHT-Tarmadji-Boedi-Harsono-4.jpg" alt="Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933"></a>

Pola Langkah Empat yaitu Posisi Jari Jemari telunjuk dan jemari tengah tangan kanan ditempatkan ke udara (berarti adalah Sikap sangat percaya dan sadar jika salah satunya faktor kehidupan kita merupakan udara atau kerap dikatakan “Bapa Angkasa”).

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Pembukaan-PSHT-Tarmadji-Boedi-Harsono-5.jpg" alt="Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933"></a>

Pola Langkah Lima yaitu Posisi Jari Jemari telunjuk dan jemari tengah tangan kanan ditempelkan di pelipis (berarti adalah sikap yakin di diri pribadi).

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Pembukaan-PSHT-Tarmadji-Boedi-Harsono-6.jpg" alt="Pembukaan PSHT Asli Mas Tarmadji Boedi Harsono Tahun 1933"></a>

Pola Langkah Enam yaitu Posisi Jari-jari tangan kanan mengepal dan dipukulkan ke musuh dengan penglihatan mata tertuju di musuh (berarti adalah Sikap yakin dan sangat percaya jika musuh atau lawan dapat ditaklukkan. Atau semua kasus dapat dituntaskan).

Penjabaran Arti Pola Langkah Pembukaan PSHT

Di dalam pergerakan pola langkah pembukaan PSHT sebagai satu awal mula penyiapan tambah atau berdo’a di mana tiap pergerakan dari pembukaaan itu memiliki kandungan arti yang perlu diteliti serta dimengerti oleh tiap penduduk Persaudaraan Setia Hati Terate.

Sebelumnya kita mengerjakan pola langkah pembukaan PSHT lebih dahulu kita berjabatan tangan/bersalaman, di sini memiliki kandungan makna kita selalu bersaudara di antara penduduk satu serta penduduk yang lain walau kita dapat di beradu ialah dengan konsep “sampai hati larane ora sampai hati patine”.

Pola Langkah Pembukaan PSHT yaitu serangkaian pergerakan yang disebut “salam pembuka” yang disebut keunikan perguruan yang mempunyai kandungan satu makna. Demikian pula pembukaan yang terdapat di Persaudaraan Setia Hati Terate, pergerakan buat pergerakan memiliki kandungan makna yang sangat dalam untuk dijabarkan dan untuk lebih detailnya ialah tidak bisa diwejah wantah sembarangan.

Pembukaan dengan diawali Pola Langkah posisi berdiri alif dengan keterangan pengauan tersedianya Tuhan Yang Maha Tunggal, akan tetapi ini tak sekedar hanya pernyataan namun dipercayai degan seyakin-yakinnya maka dari itu seseorang SH bisa membutikan tersedianya Tuhan Yang Maha Tunggal.

Adapun Arti Singkat Pola Langkah Contoh diatas

  • Bila di angkasa ada awan berarak, jadi kita meyakini jika dari sana ada angin, meskipun kita tak rasakan serta menyaksikan angin itu;
  • Kita dapat menyaksikan daun kelapa bergerak jelas daun itu ditiup angin, anginnya tak terlihat yang terlihat yaitu beraraknya awan serta bergeraknya daun kelapa;
  • Jadi kita yang sehat ini mesti meyakini seyakin-yakinnya terkait tersedianya angin itu, demikian pula dengan dunia serta seisinya ini, tak bisa ada bila tak ada yang menggelar;
  • Sebab kita yang memiliki iman tentu kita dapat meyakini seyakin-yakinnya bila yang menggelar yaitu Tuhan Yang Maha Tunggal;
  • Buat itu seseorang penduduk Setia Hati dituntut buat mempertebal imannya sesuai agama yang dipeluknya;
  • Iman yaitu kepercayaan penuh dapat Allah yang dibetulkan hati serta dikatakan oleh lidah direalisasikan oleh amal tingkah laku.

Pola Langkah Berdiri Seperti Huruf Alif Bermakna

  • Berdiri di tengah keadilan serta kebenaran;
  • Siap buat melakukan serta mempraktikkan pelajaran-pelajaran Setia Hati Terate;
  • Kuat serta kuat dalam hadapi semua kendala hidup serta menyelesaikannya dengan hasil bagus serta tanggung-jawab (tahan penderitaan, pantang putus harapan, siapakah yang sholeh itu yang menang);
  • Tabah dalam iman pada Tuhannya tak simpel tergoda serta lempeng dalam hatinya;
  • Menegakkan barang yang doyong serta melempengkan barang yang bengkok;
  • Sesuai lahir lan batine/sesuai dalam kata serta tindakannya (jumbuh njobo njerone/tak munafik).

Seusai berdiri tegak seperti huruf Alif lalu kaki dibuka dengan mengagah, berarti gagah gagah, selalu memiliki pembawaan kesatria, jauh dari pembawaan nista, selalu berani mempertanggung jawabkan tindakannya.

Dalam bahsa jawa “Luwih becik mati mbegagah dibanding mati nguncupake tangan nekuk dengkul”. Duduk pada tumit berat tubuhnya dipikul pada tumit berarti tahu pada berat hidup/permasalahan yang ditemuinya sendiri yang mestinya jadi berat hidupnya atau tanggung jawabannya, disini letak rasa narimo atau sadari dapat tanggung jawabannya.

Telapak kaki jinjit berarti dalam semua perbuatan mesti berwaspada. Berwaspada dalam pikirkan, berwaspada dalam kata serta berwaspada dalam tingkah laku. Berikut yang disebutkan nastiti ngati-ati.

Tangan bersilang (menolong memperingan beban tumit) berarti sukai membantu orang yang perlu serta suka bekerja-sama.

Dua jemari menggambarkan isi dunia ini ada dua yang salaing perlu,misalkan: Ada wanita serta pria, ada siang ada malam dan sebagainya. Dua jemari menggambarkan dapat interaksi di antara Al-Kholiq dengan makhluknya.

Tuhan itu selalu akan dekat serta cinta atau menyenangi manusia namun kebanyakan manusia yang menjauh darinya. Oleh maka itu seseorang penduduk SH semestinya selalu dekat pada Tuhannya serta selalu mensyukuri Rahmat-Nya jadi anugerah itu dapat lestari.

Dua jemari menunjuk ke tanah yang tertulis meunjuk pada ibu pertiwi atau tanah air kita, bila kita dapat hidup ini hasil dari ibu pertiwi. Misalkan makan, minum dsb. Oleh maka itu seseorang penduduk SH semestinya dikehendaki mempunai kesayangan pada tanh airnya dalam makna berani bela tanah air dari gempuran lawan yang memberi ancaman hingga titih darah paling akhir (ikhlas mati buat ibu pertiwi).

Menurut yang tebersit yaitu benar-benar membuktikan pada ibu kita (yang melahirkan kita) oleh maka itu penduduk SH mesti berbakti pada ibu yang melahirkannya (tak kan melukai jiwa serta raganya).

Pola Langkah Ke-2  Jari Jemari Menunjuk ke Atas

Menurut yang tertulis menunjuk pada bapa angkasa atau udara. Sebab kita dapat hidup dengan menarik udara di Indonesia, berarti sama dengan makna di atas.

Menurut yang tebersit membuktikan pada bapak yang udah memahat kita. Tangan mengepal berarti nggegam sedulur papat lima pancer berarti pada simbol Persaudaran Setia Hati Terate.

Tangan mengepal memiliki arti meminta pelindungan agar dapat mengusir musuh lahir serta batin dengan kepercayaan jika kita dapat selesaikan semuanya permasalahan dengan bagus.

Dua jemari melekat dipilipis berarti pikir selalu eling, ingat serta menghormat pada Tuhan, orangtua, guru, sasama hidup serta menghormat pada agama lain. Dengan punyai kelakuan hormat serta tansah eling jadi merendahkan seseorang, tinggi hati pelit dan sebagainya pembawaan itu tak kan mendapatkan tempat di hati penduduk SH.

Tubuh di putar dari kiri ke kanan berarti lentur dalam hubungan ini sebagai modal hidup dalam penduduk. Karenanya penduduk SH dikehendaki dalam kehidupan dalam masyarakat selalu supel dalam hubungan serta kokoh. Kokoh berarti menggenggam tabah beberapa prinsip yang bagus.

Tangkisan dengan siku berarti dapat selesaikan permasalahan dengan bagus serta menciptakan yang bagus juga atau mbrangkas kreasi atau mrantasi gawe dengan rasa dipenuhi dengan tanggung-jawab.

Dari berdiri jongkok lalu berdiri kembali berarti tahu atas tahu bawah, tahu tua tahu muda, bisa tempatkan diri dalam hubungan, tahu upload ungguh atau santun sopan, ini perbekalan penting dalam hubungan.

Dari berdiri jongkok serta gerak area pembukaan hingga selanjutnya berdiri tegak seperti mula-mula bisa di uraikan lahir, hidup serta matinya manusia, tak ada selanjutnya ada sesudah itu kembali pada tak ada.

Buat itu silakan penduduk SH semuanya pada saat kita masih hidup kita isi kehidupan ini dengan kebaikan serta rasa berbakti kepaa Tuhan yang Maha Esa biar bila kita sudah tak ada esok tak getun serta udah memiliki perbekalan amal yang banyak.

Pergerakan tangan ke kiri dalam pembukaan waktu menunjuk udara serta tanah berarti sama yang kanan.

Kira-kira itu “Makna Pola Langkah Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate” yang bisa saya berikan buat saudara-saudara Persaudaraan Setia Hati Terate meski hanya kulitnya.

Leave a Comment