Aluamah Amarah Supiyah Mutmainah

Aluamah Amarah Supiyah Mutmainah

<a href="https://www.pshterate.com/"><img data-src="Aluamah Amarah Supiyah Mutmainah.png" alt="Aluamah Amarah Supiyah Mutmainah"></a>
Aluamah Amarah Supiyah Mutmainah adalah sebuah konsep dalam tradisi ”sedulur papat limo pancer” yang menggambarkan empat sahabat hidup manusia. Konsep ini mengacu pada keempat aspek dalam diri manusia yang mewakili nafsu-nafsu yang ada pada manusia dan memengaruhi kehidupannya. Keempat aspek tersebut adalah Aluamah, Amarah, Supiyah, dan Mutmainah.

Nafsu Aluamah

Nafsu Aluamah merupakan perwujudan dari sahabat hidup manusia yang selalu menginginkan dan mengajak manusia ke arah berani membunuh dan kejam apabila diganggu oleh orang lain. Nafsu ini disimbolkan dengan warna hitam, yang melambangkan kekejaman dan kematian. Meskipun seseorang terlihat lemah, namun di dalam dirinya terdapat potensi untuk menjadi kejam dan pembunuh. Oleh karena itu, tidak boleh dianggap remeh seseorang yang lemah, karena mereka juga memiliki keberanian untuk melakukan tindakan yang mengerikan. Pepatah mengatakan, “cacing saja diinjak melawan, apalagi manusia.”
Secara ilmiah, sifat Aluamah menunjukkan bahwa setiap manusia hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber kehidupan. Dalam kata lain, manusia tidak dapat hidup tanpa mengonsumsi unsur tanah. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terkandung unsur tanah.

Nafsu Supiyah

Nafsu Supiyah merupakan perwujudan dari sahabat hidup manusia yang selalu menginginkan dan mengajak manusia ke arah pemujaan terhadap kemegahan dan kemewahan harta dan benda duniawi. Nafsu ini disimbolkan dengan warna kuning, yang melambangkan keinginan akan kekayaan materi. Seorang yang berilmu sekalipun, di dalam dirinya terdapat keinginan untuk menikmati kesenangan dan kekayaan dunia, walaupun hanya sebesar 0,1% saja. Oleh karena itu, jangan berpura-pura dan munafik dengan harta dunia.
Secara ilmiah, sifat Supiyah menunjukkan bahwa setiap manusia hidup membutuhkan udara sebagai salah satu sumber kehidupan. Dalam kata lain, manusia tidak dapat hidup tanpa menghirup udara. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terkandung udara.

Nafsu Amarah

Nafsu Amarah merupakan perwujudan dari sahabat hidup manusia yang selalu menginginkan dan mengajak manusia ke arah politik, kecerdasan yang cenderung sombong, dan kemarahan. Nafsu ini disimbolkan dengan warna merah, yang melambangkan kemarahan dan darah. Seberapa pun sabarnya seseorang, di dalam dirinya terdapat sifat amarah yang akan meletup jika diganggu oleh orang lain.
Secara ilmiah, sifat Amarah menunjukkan bahwa setiap manusia hidup membutuhkan api atau panas sebagai salah satu sumber kehidupan. Dalam kata lain, manusia tidak dapat hidup tanpa panas tubuh. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat api atau suhu panas.

Nafsu Mutmainah

Nafsu Mutmainah merupakan perwujudan dari sahabat hidup manusia yang selalu menginginkan dan mengajak manusia untuk mengutamakan nafsu ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nafsu ini disimbolkan dengan warna putih, yang melambangkan kebaikan dan kebersihan. Sejahat apapun seseorang, di dalam dirinya terdapat keinginan untuk berbuat baik. Prinsipnya adalah tidak ada orang yang benar-benar jahat 100%.
Secara ilmiah, sifat Mutmainah menunjukkan bahwa setiap manusia hidup membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan. Dalam kata lain, manusia tidak dapat hidup tanpa air. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terkandung air.

Kesempurnaan Hidup dan Konsepsi Kepemimpinan

Sebagai kesempurnaan hidup manusia, Allah Swt meniupkan Roh ke dalam jasad manusia. Tugas Roh adalah menjadi pengendali, pengatur, dan pengarah tubuh manusia ke jalan yang dikehendaki Allah. Manusia diberi keleluasaan untuk menggunakan keempat sahabat hidupnya tersebut agar mampu bertahan dan tetap hidup sebagai insan kamil.
Namun, apabila manusia tidak mampu mengendalikan keempat sahabat hidupnya tersebut, maka manusia akan terombang-ambing ke dalam jurang kehancuran. Sebaliknya, jika manusia mampu mengendalikan, mengatur, dan menguasai keempat sifat sahabat hidupnya dengan baik dan benar, maka manusia tersebut akan mencapai kejayaan, kebahagiaan, kemakmuran, dan kesempurnaan moralitas dalam hidupnya. Manusia tersebut akan menjadi insan kamil yang sempurna dan mulia di sisi Allah, sang Maha Pencipta alam semesta dan seisinya.
Selanjutnya, perlu diketahui bersama bahwa dalam konsepsi kepemimpinan sedulur papat limo pancer, tidak ada jabatan wakil ketua atau wakil Roh. Yang ada adalah Roh sebagai pemimpin dan pengendali keadaan, yang didampingi oleh Aluamah (nafsu membunuh/tanah), Supiyah (nafsu duniawi/angin), Amarah (nafsu marah/api), dan Mutmainah (nafsu ibadah/air).

Leave a Comment