Bathara Katong, Lembu Kanigoro Adipati Wengker Ponorogo

Bathara Katong

<a href="https://pshterate.com/"><img src="Bathara Katong.jpg" alt="Bathara Katong, Lembu Kanigoro Adipati Wengker Ponorogo"></a>

    Bathara Katong meninggal sekitar pertengahan abad ke-15 dan dimakamkan di Plampitan, Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

  1. Sanad Ilmu dan Pendidikan Bathara Katong
  2. Beliau dibesarkan dan dididik oleh Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi.

  3. Guru Bathara Katong
    • Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi
    • Sunan Kalijaga
    • Kyai Ageng Mirah
  4. Penerus Bathara Katong
  5. Anak Bathara Katong

    • Pangeran Onje
    • Pangeran Nadorudin
    • Nyai Istri dari Sayyid Kalkum Wotgaleh atau Pangeran Panembahan Agung
    • Nyai Ageng Kaliwungu, istri Sunan Tembayat atau Panembahan Agung ing Kaliwungu
    • Nyai Istri Kyai Ali, putra dari Kyai Ageng Mirah
  6. Murid Bathara Katong
    • Kyai Siti Geseng
    • Kyai Ageng Pethung
    • Kyai Ampok Boyo Kyai Ageng Posong
    • Kyai Menak Sompal
  7. Keteladanan Bathara Katong
    • Bathara Katong adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam masyarakat. Beliau menyebarkan ajaran yang luas diikuti oleh masyarakat pada zamannya. Ajaran tersebut berisi tentang filsafat hidup dan keagamaan. Dalam usahanya menyebarkan agama Islam di sekitar daerahnya, Bathara Katong mendapatkan simpati masyarakat dengan memberikan teladan yang baik. Beliau sering menjadi tempat yang didatangi ketika ada masalah dan perselisihan yang terjadi pada saat itu. Bathara Katong juga kerap membagi-bagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam waktu singkat, nama Bathara Katong semakin dikenal luas oleh masyarakat.
    • Bathara Katong pertama-tama memperhatikan penyebaran agama Islam, mengajarkan membaca Alquran dan kitab-kitab agama. Di setiap dusun, desa, dan kota didirikan langgar untuk mengajarkan agama Islam kepada santri-santri. Semua orang yakin dan mengamalkan Islam, mereka belajar membaca Alquran dan memahami buku-buku Islam. Istana Bathara Katong menjadi pusat studi agama Islam dan menjadi pendahulu pesantren besar di daerah Madiun.
<a href="https://pshterate.com/"><img src="Riwayat Hidup dan Keluarga.jpg" alt="Bathara Katong, Lembu Kanigoro Adipati Wengker Ponorogo"></a>

Lokasi Makam Bathara Katon

Harga Tiket Masuk berkisar Rp. 25.000,- / Seikhlasnya.
Makam Bathara Katong yang terletak di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang memiliki akses yang mudah karena terletak di kawasan perkotaan. Untuk mencapai makam tersebut, pengunjung diharuskan memarkir kendaraan mereka sejauh 200 meter di halaman rumah warga sebelum melanjutkan perjalanan. Setibanya di kawasan ini, pengunjung akan disambut oleh sebuah gapura putih yang bertuliskan “Makam Bathara Katong”.
Setelah melewati gapura dan mendekati makam, terdapat Masjid Bathara Katong yang juga berfungsi sebagai makam umum bagi warga Desa Setono. Saat mengunjungi tempat ini, penting bagi para wisatawan untuk menjaga sopan santun dan etika yang tepat. Di dalam area makam, pengunjung tidak diperbolehkan masuk secara bebas karena ada pintu gerbang yang menghubungkan makam dengan area masjid.
Di area tersebut, terdapat dua papan informasi. Papan pertama terletak di sebelah pintu masuk gerbang dan berisi penjelasan mengenai Undang-undang Cagar Budaya. Sedangkan papan kedua terletak di sebelah kiri pintu masuk gerbang dan berisi aturan larangan saat berada di kawasan makam, seperti larangan merusak, mengubah fungsi dan bentuk cagar budaya, mencuri, memperjual belikan benda-benda cagar budaya, dan sebagainya.
Juru kunci makam, yang akrab dipanggil Mbah Mukim, menjelaskan bahwa setiap hari libur biasanya banyak wisatawan yang datang untuk mengunjungi Makam Bathara Katong. Situasi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjual berbagai oleh-oleh dan souvenir khas Ponorogo kepada para wisatawan.
Mbah Mukim juga menambahkan bahwa saat ada acara besar di Ponorogo, seperti Grebeg Suro, Makam Bathara Katong sering kali menjadi titik awal dalam kirab pusaka. Makam ini menjadi salah satu cagar budaya yang sangat penting di Ponorogo karena bangunannya yang masih asli dan sejarahnya sebagai tempat penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Oleh karena itu, pada hari-hari tertentu, makam ini dipenuhi oleh para peziarah. Tidak hanya peziarah dari Ponorogo, tetapi juga dari luar kota dan daerah lainnya.
<a href="https://pshterate.com/"><img src="Grebeg Suro, Makam Bathara Katong.jpg" alt="Bathara Katong, Lembu Kanigoro Adipati Wengker Ponorogo"></a>
“Makam Bathara Katong ini hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu, seperti saat ada peziarah atau saat diadakan perayaan besar di Ponorogo. Selain itu, makam ini tetap ditutup untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan situs cagar budaya,” jelas Mbah Mukim dengan penuh semangat.