Biografi Riwayat Hidup Figure Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo PSHT
Riwayat Hidup Biografi Figure Peletak Dasar Demokritisasi PSHT
Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo adalah Ketua Umum Pertama dalam Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dan untuk lebih jelasnya mari simak seluruh penjelasan terkait biografi dan riwayat hidup sepak terjang figure seorang Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo Ketua Umum PSHT yang pertama.
Memetik pelajaran riwayat hidup dari biografi panutan semasa perjalanan hidup Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo yang paling tidak sebagai parameter rujukan berhubungan dengan tingkat kearifan lokal dari seorang Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo. Bagaimana tidak RM Soetomo Mangkoedjojo yang diketahui selaku figure peletak dasar demokratisasi di SH Terate, lantas ketika itu masih memegang selaku Dewan Pusat, masih sempat meluangkan waktu guna bertandang ke tempat latihan Adik – adik SH Terate. Sampai biat kemunculan itu malahan memberinya anjuran baik terkait tingkah laku atau tindak tanduk tata krama yang luhur agung dengan nilai panji persaudaraan di badan SH Terate.
Pernyataan Kang Mas Tarmadji Boedi Harsono secara personal mengaku bahwa arahan baik itu sampai di umur beliau yang waktu tulisan ini diangkat genap 70 tahun, masih terngiang serta digenggam tabah. Atas dorongan arahan itu pula, Kang Mas Tarmadji Boedi Harsono terus buka pintu 24 jam buat saudara SH Terate yang bertandang kerumahnya. Sumber-sumber data yang termasyhur disatukan dan mengatakan bahwa Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo adalah putra Madiun yang perjalanan hidupnya diwarnai dharma bhakti kemanusiaan.
Biografi Riwayat Hidup Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo PSHT
Dari riwayat hidup yang merinci terkait biografi Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo beliau terlahir berada di Kabupaten Kota Madya Madiun pada hari Minggu weton Kliwon tanggal 20 bulan Januari tahun 1918 dari pasangan seorang Bapak Soema Soekarto dan seorang Ibu bernama Ingah:
- Beliau tertera selaku juga sebagai anggota TNI dengan pangkat paling akhir yaitu Kapten;
- Pekerjaan paling akhir beliau Kabag Keuangan Kodam V Brawijaya;
- Beliau pun tertera selaku anggota veteran;
- Lantas sempat profesinya selaku pekerja BRI;
- Beliau pulalah yang pada saat hidupnya menolong mengatur pengakuan Ki Hadjar Hardjo Oetomo yakni pendiri SH Terate selaku Pejuang Kemerdekaan yang Terkemuka di Republik Indonesia;
- Di dalam buku sejarah kisah tertulis Setia Hati Terate yang di resume oleh Mas Bambang Tunggul Wulung yakni beliau ialah putra kandung beliau, RM Soetomo Mangkoedjojo yaitu seorang siswa pelajar terdidik dari seorang pendiri organiasi PSHT yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Biografi Riwayat Pengesahan semasa Hidup jenjang Warga Trap I, II, III PSHT
Terkait pengesahan beliau menjadi seorang pendekar pilih tanding Tingkat I pada tahun 1928. Berikut ini juga daftar biografi riwayat hidup pelajar siswa didik dari seorang Ki adjar Hardjo Oetomo yang disyahkan pada waktu tahun 1928 yaitu diantaranya sebagai berikut ini:
- Kang Mas Soetomo Mangkoedjojo (Madiun);
- Kang Mas Hardjosajano alias Hardjo Girin (Kepatihan Madiun);
- Kang Mas Moch Irsad (Madiun);
- Untuk Dewan Pengesah langsung dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo;
- Implementasi Akreditasi berada dilokasi kediaman tempat tinggal Ki Hardjar Hardjo Oetomo yakni di Desa Pilang Bangau Kabupaten Kota Madiun.
Kesabaran karena tabah dan juga kegigihan serta keuletan beliau diprinsipkan dalam keterdisiplinan dan kesetiaan di dalam menjalankan mandat tuntunan ajaran budi luhur SH Terate, yang selanjutnya meletakkan beliau ke tataran paling tinggi dalam stratafikasi pengajaran serta pelajaran SH Terate. Ialah, sukses disyahkan jadi Pendekar Tingkat III SH Terate.
Riwayat Hidup Pemekaran Cabang PSHT serta Biografi Regenerasi Perguruan ke Organisasi
Riwayat perkembangan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate pada tahun 1936 ketika semasa Hidup Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo melakukan pemekaran wilayah PSHT yang dengan mendirikan Organisasi PSHT Cabang Ponorogo atau Wengker yang induk Kota Warok dan Reog tersebut yang diakreditasi pertama dikerjakan pada tahun 1938 dengan memberlakukan sebanyak 4 orang.
Kisah riwayat hidup pada tahun 1948 dari beberapa sejumlah siswa didik pelajar Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang diantaranya sebagai berikut biografinya :
- RM Soetomo Mangkoedjodjo;
- Kang Mas Darsono;
- Kang Mas Suprojo;
- Kang Mas Hardjo Giring;
- Kang Mas Gunawan;
- Kang Mas Hadisubroto;
- Kang Mas Hardjo Wagiran;
- Kang Mas Letnan CPM Sunardi;
- Kang Mas Sumadji al-Atmadji;
- Kang Mas Badini;
- Kang Mas Irsad.
Selain itu meliputi rekan-rekan yang memiliki prakarsa guna buat melaksanakan konfrensi di tempat tempat tinggal Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Yang maksud tujuan diselenggarakan konfrensi itu ialah untuk membuat perubahan atau ganti pembawaan istilah perguruan jadi organisasi Setia Hati Terate yang mana miliki Budget Dasar serta Budget Rumah Tangga (AD/ART). Seusai Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ditetapkan jadi satu Organisasi jadi dipilihlah Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo selaku ketua serta bapak Darsono selaku wakil ketua.
Riwayat Transisi Peralihan Ketua Umum PSHT Tahun 1953
Sehubngan riwayat hidup beliau pada tahun 1953 pekerjaan Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo dipindah mutasikan ke daerah Kotga Surabaya sesudah itu untuk Kepemimpinan Ketua Umum PSHT diserah terimakan kepada Kang Mas Irsyad Widagno. Selanjutnya pada tahun 1958 RM Soetomo Mangkoedjojo memberlakukan Raden Mas Imam Koesoepangat, Kang Mas Kuswanto, Kang Mas Harsanto yang menjadikan SH Terate menjadi penduduk tingkat yang teragreditasi dengan dikerjakan di lokasi Oro – oro Ombo Kota Madiun di dalam kediaman Rumah Kang Mas Santoso.
Biografi Transisi Ilmu kepada Siswa Didik dari Mas Soetomo M terhadap Mas Imam K
Riwayat kisah pada tahun 1963 semasa Hidup Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo latih langsung saudara Raden Mas Imam Koesoepangat menjadi tingkat II. Serta pada tahun 1964 saudara Raden Mas Imam Koesoepangat diresmikan menjadi status Warga PSHT Trap ataiu Tingkat II, pengesahan atau akreditasi ini dilakukan di Jalan Diponegoro Nomor 45 Kota Madiun oleh Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo selaku Dewan Pengesah.
Di tahun 1966 Raden Mas Imam Koesoepangat mulai lakukan latihan tingkat III, sebab dikira punya hak buat terima pengetahuan Setia Hati tingkat III oleh Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo. Di mana pengetahuan itu berdasar pada “wahyu” dari Allah SWT. Sehabis sejak itu Raden Mas Imam Koesoepangat mulai latihan tingkat III dilatih serta diresmikan oleh Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo (selaku ketua dewan pusat serta dewan pengesah). Oleh karenanya Raden Mas Imam Koesoepangat tak terlepas sedikit lantas fungsi serta arahan dari Raden Mas Soetomo Mangkoedjodjo selaku pelatih atau disebut yaitu guru dalam pengajaran tingkat II ataupun tingkat III.
Riwayat Kisah Perundingan Besar MUBES I PSHT
Tahun 1974 digelar Perundingan Besar ( MUBES ) I Persaudaraan Setia Hati Terate dengan perjanjian membawa R.M. Soetomo Mangkoedjojo selaku Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate serta R.M. Imam Koesoepangat selaku Ketua Umum Pusat. Ini adalah posisi yang sempat pernah disandang dan digenggam oleh beliau yakni Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo dalami Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate.
Riwayat Periode Pimpinan RM Soetomo Mangkoedjojo saat Hidup
Adapun berikut ini transisi tahun ke tahun riwayat kepemimpinan Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo semasa hidupnya menjadi Ketua Umum dan Dewan Pusat PSHT :
- Dimulai pada tahun 1948 jadi Ketua Umum Pusat PSHT yang didalamnya ada histori peralihan istilah julukan perguruan ke organisasi;
- Ke-2 1956 jadi Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate;
- Ke-3 1964 jadi Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate;
- Yang terakhir pada tahun 1974 jadi Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate.
Jika memperbandingkan hal yang lain berbeda dengan mengambil kisah wejah wantah yang tertulis dari sumber buku Kisah Riwayat Organiasi Setia Hati Terate meliputi juga Persaudaraan Sejati diluncurkan Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, Kang Mas Tarmadji Boedi Harsono serta disunting oleh Andi Casiyem Sudin yakni beliau adalah eks. koresponden Nada Kreasi serta Radar Kota Madiun dan Media Koran Jawa Pos Kelompok) bahwa dijelaskan atas Ijin dari Pendiri PSHT yakni Ki Hardjar Hardjo Oetomo pada saat bulan Juli tahun 1948, diselenggarakanlah kongres di tahun 1948 yang mana penyelengaraan Kongres tersebut (perundingan antara penduduk SH Terate) berada di lokasi tempat tinggal beliau di Daerah Pilangbangu, Kota Madiun.
Terkait solospel dari siswa didik RM Soetomo M yang tampil di Depan Umum diantara daftarnya sebagai berikut:
- Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo;
- Kang Mas Darsono;
- Kang Mas Soemadji;
- Kang Mas Badini;
- Kang Mas Irsyad.
Di sisi waktu itu beberapa beliau tersebut dalam keadaan sakit dengan setengah tubuhnya gak dapat digerakkan. Bertemu kadangkala itu melahirkan mufakat, kalau pekerjaan SH Terate harus selalu jalan serta berkembang. Sebab beliau sudah tak dapat lakukan kegiatan, pekerjaan latihan pencak silat mulai dimandatkan pada pelajar pelajarnya. Setelah itu, digagas pengubahan struktur komunikasi di badan SH Terate.
Ialah, dari struktur perguruan pencak silat ke struktur organisasi persaudaraan. Masa meninggal dunianya Ki Hadjar Hardjo Oetomo, pekerjaan SH Terate dilanjutkan banyak muridnya. Jumlah anggota yang turut masuk, satu satu mulai makin bertambah sama arah perjalanan waktu. Masa kemerdekaan bergeser lambat namun jelas dan kegiatan rutinitas organisasi SH Terate yang pada waktu penjajah dimonitor serta dibatas, turut merdeka.
Tempat gerak warga penduduk dalam meningkatkan kreasi, lebar terbuka. Belenggu kolonialisme tidak ada, bertukar masa impian anyar buat bertarung buat isikan kemerdekaan. Searah dengan itu, mulai tampil penilaian terkait pola penyusunan program pekerjaan. Status pimpinan SH Terate yang vakum atau vacant Ki Hardjar Hardjo Oetomo meninggal dunia sudah sepatutnya diisi.
Riwayat Kongres SH Terate di Jl. Diponegoro No.45 Madiun
Inspirasi pengubahan struktur komunikasi di badan SH Terate yang sempat pernah dibahas dalam kongres di Pilangbango di tahun 1948, bertambah menyempit. Pucuknya di tanggal 13 September 1953, dengan dibukanya kongres SH Terate yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 45 Kota Madiun yaknik titik koordinat pastinya di tempat tinggal Bapak Soetomo Mangkoedjojo. Kongres SH Terate ketika itu menelorkan beberapa putusan penting, antaralain:
- Membuat Budget Anggaran Dasar serta Budget Rumah Tangga (ART) SH Terate yang pertama;
- Membawa Bapak Soetomo Mangkoedjojo selaku Ketua SH Terate Pusat;
- Buat menghargakan layanan Hardjo Oetomo yang udah bertarung dirikan perguruan pencak silat ini, SH Terate memberinya gelar kehormatan pada beliau dengan Ki Hadjar;
- Istri beliau, Ibu Inem Hardjo Oetomo diposisikan selaku Ibu SH Terate;
- Sedangkan, agar semakin lebih mengefektifkan program latihan pencak SH Terate, Bapak Santoso serta Pak Badini diangkat selaku pelatih.
Transisi Istilat Paguron ke Perguruan hingga akhir Organisasi PSHT
Kenapa cara pengembangan itu dicapai ? Faktanya, pertama biar SH Terate dapat menjajarkan debutnya dengan transisi jaman serta pergesekan nilai-nilai populasi yang melingkupinya. Karena ada transisi sistem komunikasi ditubuh SH Terate dari:
- Istilah “paguron” atau dengan penyematan status “perguruan” di rubah jadi Organisasi yang bertopang di “Mekanisme Persaudaraan”, memiliki arti gema pengembangan sudah dikeluarkan serta proses transisi sudah diselenggarakan. Yaitu transisi sukma organisasi dari mekanisme tradisionil ke mekanisme organisasi kekinian. Dengan konsep dasar tersebut nantinya diharapkan organisasini SH Terate dapat menjawab kendala kehidupan manusia yang makin kompleks.
- Argumen ke-2 ; biar SH Terate tidak terkuasai serta tergantung di orang-perorang, maka kebersinambungan hingga keberlanjutan hidup organisasi menuju kelestariannya yang lebih teruji. Biarpun sukma organisasi telah berubah dari perguruan pencak silat beralih menjadi organisasi persaudaraan, akan tetapi pada konsepsi keilmuan (idealisme), rutinitas paguron tetap dipertahankan. Ini ingat jika SH Terate lahir dari akar budaya pencak silat yang terus ngugemi konsep prinsip patrialisme.
Lain kata konsepsi demokratisasi lebih diutamakan dalam pengaturan organisasi. Sementara dalam acara pewarisan keilmuan, etika paguron atau perguruan pencak silat masih digenggam kuat oleh beberapa tokoh SH Terate. Serta ini mesti dianggap terus dipertahankan temurun sampai zaman kepimpinan RM Imam Kesoepangat serta zaman kepimpinan Krat Tarmadji Boedi Harsono Adinagoro Dikarenakan berdasar pada analisis empiris, etika paguron ini malahan adalah sukma yang memberinya kapabilitas nilai nilai persaudaraan serta kesetia-hatian (ke-SHan).
Riwayat RM Soetomo Mangkoedjojo Terpilih Jadi Ketua Umum PSHT
Dipilihnya Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo selaku sebagai Ketua Pusat SH Terate di era ini adalah bukan tanpa alasan yang alternatifnya bertumpu kepada Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo diketahui profil figure beliau yang cukup bijaksana serta bijak dalam menyikapi semua hal rangkaian rutinitas manusia dalam berkehidupan di dunia.
Terkait biografi figure beliau yang tinggi, tegap serta memberikan sinar hawa ketenangan dan berwibawa. Beliau pun setia serta berani dalam memastikan dan tabah dalam menggenggam dasar. Satu kembali, penglihatannya cukuplah luas serta terbuka. Sumber-sumber yang sukses dihadapi mengatakan, dibalik figure tinggi serta tegap yang dipunyai beliau, terselip kesantunan pada kepada sesamanya.
Surat Intruksi dengan nomor 006/Sec/SHT/66
Naskah administrasi SH Terate menuturkan, di tanggal 11 Agustus, tahun 1966, diselenggarakan rapat pengurus pusat SH Terate di Madiun. Hasilnya, buat menolong SH Terate, masa berlangsung momen Perlawanan G 30 S PKI, di pandang penting melaksanakan refresing pengurus. Refresing pengurus ini, berdasar pada Surat Intruksi dengan nomor 006/Sec/SHT/66 yang diberi tanda tangan Ketua I SH Terate Soetomo Mangkoedjojo serta Sekretaris R. Koeswanto BA, tidak sekedar dikerjakan di pusat Madiun, namun demikian pun dikerjakan di cabang. Di tahun ini, Bapak Soetomo Mangkoedjojo, kembali diangkat selaku Ketua SH Terate. Sementara itu Wakil Ketua II serta III, semasing dijabat Bapak Harsono serta RM. Imam Koesoepangat.
Putusan penting yang lain dibuat dalam pertemuan pengurus pusat ini yaitu, SH Terate punya sikap netral serta bebaskan diri dari keperluan politik efektif serta Di tanggal 14 Desember 1975 R.M. Soetomo Mangkoedjojo meninggal dunia serta dikebumikan di Kuburan Cangkring Madiun. Posisi akam Cangkring, seputar 700 mtr. sisi barat Stadion Wilis Kota Madiun.
Makam Mendiang RM Soetomo Mangkoedjojo
Jalan Flores, Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kode Pos 63117