Epilog Arti Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate

Epilog Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate

Arti Riwayat Pecahnya Martial Arts Setia Hati Terate

Riwayat Pecahnya Setia Hati saluran Martial Arts Setia Hati sebagai saluran Martial Arts yang cukup dihormati dari sejak awalnya berdiri sampai saat ini namanya masih lumayan diakui, tetapi pada perjalanan sejarahnya yang lumayan panjang karena ketidaksamaan langkah pandang, ketidaksamaan bersejarah dan ketidaksamaan dalam beragam hal sekarang saluran Setia Hati terpecah jadi berbagai Perguruan Martial Arts yang menyebar di beberapa pelosok Nusantara, berikut perjalanan riwayat Setia Hati dari periode ke periode.

Riwayat Martial Arts Setia Hati saat Zaman sebelum Kemerdekaan Indonesia

1903, Ki Ngabehi Soerodiwirjo (Eyang Soero) membangun Sedulur Tunggal Kecer, benih dari Setia Hati. Martial Arts atau Pencaknya diberi nama Joyo Gendilo Cipto Mulyo. Umumnya yang belajar ialah golongan ningrat. 1903 persisnya Jumat Legi 10 April 1903 Ki Ngabehi Surodiwiryo membangun Sedulur Tunggal Kecer dengan pencak silatnya yang dinamakan Joyo Gendilo Cipto Mulyo pada tempat tinggalnya Tambak Gringsing bermaksud untuk mendidik beberapa pemuda supaya mempunyai perbekalan martial arts pencak silat untuk mengenali jati diri dan sebagai benteng bela kebenaran, dalam bentuk Persaudaraan dan diikat lewat sumpah dan kecer, tetapi pada perkembanganya Sedulur Tunggal Kecer dengan pencaknya Joyo Gendilo Cipto Mulyo menguasai didalami oleh golongan ningrat saja.

Epilog Arti Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate

Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan siswa-muridnya (berwarna)

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Ki-Hadjar-Hardjo-Oetomo-dan-siswa-muridnya.jpg" alt="Epilog Arti Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate"></a>

Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan siswa-muridnya (hitam putih)

Riwayat Martial Arts Sedulur Tunggal Kecer Jadi Setia Hati

1917, nama Sedulur Tunggal Kecer diganti jadi Setia Hati. Nama disamakan supaya lebih sesuai dengan arah dari Eyang Soero: mendidik jiwa lewat raga. 1917 29 Oktober Senin Pahing Ki Ngabehi Surodiwiryo mulai memiliki banyak siswa salah satunya ialah pelajar dan karyawan Sekolah Pamongpraja Pribumi OSVIA dan MILO di Madiun atau dari Luar Madiun seperti Surabaya, Malang, Kediri, Solo, Yogyakarta dan Semarang, ketika berikut Sedulur Tunggal Kecer dengan pencaknya Joyo Gendilo Cipto Mulyo yang mulai tumbuh cepat namanya dirubah jadi Setia Hati bermaksud lebih sesuaikan arti dan arah pelajaran Martial Arts Pencak Silat dan Spiritual dari Ki Ngabehi Surodiwiryo.

Riwayat Kisah Ketidaksamaan Misi Martial Arts Setia Hati

1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo, siswa Eyang Soero, membangun martial arts atau Pencak Sport Klub (PSC) sebagai alat gerakan. Ini dipacu karena ketidaksamaan misi dengan Eyang Soero. Eyang Soero memandang silat itu terbuka untuk siapa, dari suku mana saja. Hingga orang Belanda juga diterima bila ikhlas belajar. Sementara pak Hardjo memandang Martial Arts Pencak Silat semestinya digunakan sebagai alat perjuangan. Ketidaksamaan berikut yang membuat pak Hardjo minta ijin restu untuk membangun perguruan di luar panti Setia Hati. Karena waktu itu silat Setia Hati dilarang diberikan di luar panti (rumah Eyang Soero), karena itu supaya mematuhi sumpah pak Hardjo Oetomo melakukan modifikasi pergerakan jurus dari Eyang Soero jadi jurus Setia Hati ciri khas “Hardjo Oetaman.” Pencak Sport Klub di masa datang beralih menjadi Pemuda Sport Klub, lalu beralih menjadi SH Muda.

Pernyataan Tesis Riwayat Martial Arts Setia Hati

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Persaudaraan-Setia Hati-Hardjo-Oetaman.jpg" alt="Epilog Arti Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate"></a>

1927 persisnya 27 Agustus 1927 hari Sabtu Legi, Saudara Imam Soedja’i Lumajang, Jawa Timur salah satunya kadhang Setia Hati membangun Pencak Organisasi. Maksudnya sama dengan PSC yakni sebagai alat gerakan. Kenapa beliau tidak tergabung dengan PSC Pak Hardjo saja? Saya kurang tahu benar argumennya, tesis saya ada dua argumen. Argumen pertama, karena PO berada di bawah Serikat Islam. Walau pak Hardjo sama anggota Serikat Islam, pak Hardjo dipandang dekat sama SI Merah sementara pak Imam Soedja’i ialah SI Hijau — lihat, ini cuma tesis yang perlu ditunjukkan selanjutnya. Argumen ke-2 , karena tahun itu Pak Hardjo masuk keluar penjara hingga secara organisasi PSC belum juga masak.

1932 persisnya Minggu Legi 22 Mei 1932 di Semarang, Jawa tengah, Ki Moenandar Harjowiyoto kumpulkan 50 kadhang Setia Hati. Menyarankan pentingnya mengganti style Setia Hati dari paguron yang tergantung pada figure jadi organisasi. Maksudnya supaya pengetahuan Setia Hati masih tetap lestari. Permufakatan dilaksanakan di Semarang. Eyang Soero janji datang, tetapi pada hari-H beliau ada halangan karena harus ke Surabaya. Tetapi, permufakatan masih tetap dilaksanakan dan terciptalah Setia Hati Organisasi (SHO). Ki Moenandar dipilih sebagai ketua, walau beliau menampik. Tetapi karena beliau waktu itu telah ditetapkan sebagai juru kecer oleh Eyang Soero, kadhang yang lain masih tetap bersikukuh supaya beliau sebagai ketua. Kepimpinannya diteruskan oleh Maryun Sudirohadiprojo.

Terkait Pernyataan Ketidak Keterkaitan Martial Arts Setia Hati

1 Mei 1935 Persaudaraan Setia Hati Ki Ngabehi Soerodiwirjo keluarkan keputusan, jika Martial Arts Setia Hati yang di panti (tempat tinggalnya di dusun Winongo) tidak berkaitan dengan Setia Hati yang lain, yakni SH Muda Setia Hati Muda dan SHO Setia Hati Organisasi.

1944 Jumat Legi 10 Nopember Ki Ngabehi Soerodiwirjo meninggal dunia. Tempat tinggalnya Panti Setia Hati di Jl. Gajah Mada No. 21 Winongo, Madiun diwakafkan jadi panti Setia Hati. 3 tahun selanjutnya, ditunjukkan R. Koesnandar (Bupati Madiun waktu itu) menjadi juru kecer alternatif Eyang Soero.

1947 3 tahun sesudah Ki Ngabehi Surodiwiryo meninggal dunia saudara saudara SH baru berani memutuskan berkenaan siapa alternatif yang pimpin Setia Hati karena itu terpilihlah R.MT.R Koesnendar (Bupati Madiun) sebagai juru kecer pertama alternatif Ki Ngabehi Surodiwiryo.

1948 Aryo Martosiam membangun Martial Arts Cepaka Putih yang sekarang namanya Langen Putro Utomo di Ambarawa, Jawa tengah. Aryo Martosiam sebagai siswa Ki Ngabehi Surodiwiryo yang turut berusaha menantang penjajah Belanda sampai ketangkap dan dipenjara ke Boven Digul, Papua, sesudah beliau bebas di tahun 1938 beliau mulai meniti Cepaka Putih, Aryo Martosiam awalnya terdaftar tergabung ke SHO pimpinan Munandar Harjowiyoto.

Riwayat Martial Arts Setia Hati saat Zaman Kemerdekaan Indonesia

1951 Minggu Pahing 25 Maret di Jl. Dr. Soetomo No. 76 Madiun, Jawa Timur siswa didik Ki Hadjar Hardjo Oetomo Setia Hati Muda (Pemuda Sport Klub) mengganti wujud jadi organisasi martial arts namanya Persaudaraan Setia Hati Terate. Di tahun ini senam kreasi mas Irsyad mulai diberikan. Namun jurus baku yang dipakai ialah jurus Setia Hati “Hardjo Oetaman” kreasi Ki Hadjar hardjo Oetomo. Senam dan jurus baru hasil pembaruan mas Irsyad dijadikan tambahan.

  • 1952 Kardjoko Prasetyo dan Hadi Wir membangun Setia Hati Kamboja di Madiun, mereka sebagai siswa barisan umur anak – anak Ki Ngabehi Surodiwiryo;
  • 1953 29 Agustus Di masa kepimpinan Kolonel Singgih Setia Hati di Dusun Winongo mendaftrarkan dan memperoleh ijin dari pemerintahan sebagai Paguyuban Pencak Silat.

Riwayat Issue Politisir Martial Arts PSHT itu PKI

1965, R. Djimat Hendro Suwarno mendapatkan amanat dari Menhankam untuk mengkoordinir beberapa pemuda saat bencana PKI. Beliau membuat Martial Arts Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda. R. Djimat ialah siswa dari Hadi Subroto, juru kecer ke-empat di panti Setia Hati. Di sini bibit perselisihan dengan Setia Hati Terate mulai ada. Seperti informasi awalnya, pak Hardjo pendiri PSHT disinyalir dekat sama SI Merah. Rumor ini dipolitisir selanjutnya dengan dakwaan jika PSHT itu PKI oleh beberapa faksi. Waktu itu langkah termudah menjatuhkan musuh ialah menandainya sebagai PKI. Pada akhirnya, kemelut di antara Tunas Muda dan Terate semakin meruncing. Di lain sisi, Tunas Muda kerap akui sebagai SH yang asli, SH dari Winongo. Bahkan juga di logonya memberikan tahun 1903. PSHT dipandang tidak asli karena ada peralihan jurus. Ini sudah pasti memacu kekecewaan kadhang Setia Hati Terate. Sayang, panti Setia Hati sebagai ahli waris sah Eyang Soero yang telah berlepas diri dari Setia Hati yang lain kurang pro aktif dalam menengahi keadaan ini.

1968 28 Juli , Moh. Hadimulyo, Bsc, Dr. Moh. Joko Waspodo, dr. Rachmadi Joko membangun KPS Nusantara. Beliau bertiga ialah siswa dari Maryun Sudirohadiprojo. Pak Maryun ialah siswa trap II dari Eyang Soero dan pernah jadi ketua di Setia Hati Organisasi Martial Arts. Awalannya KPS Nusantara ialah studi grup untuk membahas dan mempelajari martial arts silat-silat di nusantara yang dibuat untuk melangsungkan riset, pembahasan dan study banding lewat study grup yang mempunyai tujuan untuk cari usaha supaya pencak silat berkembang dalam soal prestasi, mereka bertiga sebagai siswa figur besar Persaudaraan Setia Hati Mariyun Sudirohadiprojo.

Riwayat Transisi Martial Arts SHO jadi PSH

<a href="https://pshteratemas.blogspot.com/"><img data-src="Ki-Hadjar-Hardjo-Oetomo-dan-siswa-muridnya-2.jpg" alt="Epilog Arti Pecahnya Martial Art Setia Hati Terate"></a>

1972 tanggal 22 Mei, SHO yang ke 13 beralih menjadi martial arts Persaudaraan Setia Hati (PSH). Maksudnya untuk menjadikan satu keturunan Setia Hati. Organisasi berbeda nama jadi Persaudaraan Setia Hati dengan buang huruf O dan cuma jadi Persaudaraan Setia Hati untuk buang garis pembatas di antara SH dengan rumpun SH lainnya yang mulai menyatukan diri dalam Organisasi Martial Arts yang bernama Persaudaraan Setia Hati.

1974 Sutomo Mangkujoyo dari SH Terate memberikan kedudukan Ketua Umum ke kelompok muda yakni R.M Imam Kussupangat yang di zaman beliau lah Persaudaraan Setia Hati Terate mulai tumbuh cepat di Semua Pelosok Nusantara.

Riwayat Penyempurnaan Jurus Persaudaraan Setia Hati Terate

1988, salah satunya siswa Pak Hardjo yakni Hasan Joyoadi Suwarno mengatakan tergabung dengan organisasi martial arts Persaudaraan Setia Hati. Pak Hasan ialah siswa Pak Hardjo semenjak jaman PSC. Di PSHT, beliau dituakan. Beliau ialah figur yang kurang sepakat dengan peralihan jurus di PSHT. Walau mas Irysad, penyempurna jurus PSHT sebetulnya masih sepupunya. Dan dari seorang Hasan Joyoadi Suwarno siswa dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo di zaman SH PSC mulai lakukan unifikasi ke Persaudaraan Setia Hati pimpinan teman dekat beliau Munandar Harjowiyoto.

1990 Setia Hati Rembulan (Remaja Bulungan Jakarta) yang disebut pimpinan Oyong mulai mendekat dan berintegrasi ke Persaudaraan Setia Hati, hingga yang awalannya saat sebelum dikecer menggunakan simbol SH Rembulan sekarang semuanya sudah ditukar dengan simbol Persaudaraan Setia Hati.

Riwayat Martial Arts Setia Hati Zaman 2000

2013, pak Moh Ngemron berasa tidak sesuai dengan tuntunan di PSH. Beliau mengumpulkan siswa-murid pak Hasan Joyoadi dan membangun Persaudaraan Rumpun Setia Hati (PRSH). Pada tempat yang lain, Bambang Dwi Tunggal kumpulkan kadhang/masyarakat PSHT yang ingin menjaga jurus lama (jurus berpengalaman “Hardjo Oetaman”). Pemicunya ialah ragu organisasi (SK 44) untuk kadhang yang mengajari jurus berpengalaman, perbedaan dengan tuntunan dan praktek yang terjadi di PSHT. Beliau juga selanjutnya membangun martial arts Persaudaraan Setia Hati Pilangbango. Pada umumnya, arah PRSH dan PSH Pilangbango sama, sama membuat tempat untuk mewarisi martial arts pencak Hardjo Oetaman. Kenapa mereka tidak berpadu saja? Wallahu a’lam.

Riwayat Parluh 2016 – 2017 Martial Arts Persaudaraan Setia Hati Terate

2016, mubes PSHT (prapatan mulia/parluh) diselenggarakan. Muh. Taufiq dipilih sebagai ketua umum PSHT. Tetapi, beberapa masyarakat PSHT sedih dengan dipilihnya beliau. Anggapan tersebar jika parluh diakali. Bagaimanakah mungkin calon pimpinan yang cuma kantongi 8 suara menang melebihi pak Moerdjoko yang kantongi 103 suara? Apa lagi pak Taufik dipandang tidak pantas jadi ketua karena tidak domisili di Madiun, walau sebenarnya ketua PSHT harus domisili di Madiun. Tidak itu saja, pak Muh. Taufiq selanjutnya mengambil SK 44 (mengenai larangan latihan jurus lama). Keputusan ini membuat beliau dicap sebagai penyelusup — partisipan PSH Pilangbango yang punyai kebutuhan.

2017, Organisasi martial arts PSHT kembali melangsungkan parluh. Saya kurang tahu benar kenapa parluh yang umumnya diselenggarakan 5 tahun sekali ini diselenggarakan kembali. Tetapi menurut salah satunya informasi, saat diselenggarakan rakornas untuk bersihkan kerusuhan saat parlu 2016, pak Taufiq sebagai ketua umum justru tidak datang. Dari parluh 2017 terpilihlah pak Moerdjoko sebagai ketua umum PSHT yang baru. PSHT juga terbelah, pak Taufiq pimpin PSHT dengan pusat di Jakarta dan Yogyakarta, sementara pak Moerdjoko pimpin PSHT dari pusat Madiun. Walau usaha perdamaian telah dilaksanakan kelihatannya api masih disimpan dalam sekam sampai ini hari.

Arti Riwayat Optimasi Martial Arts Setia Hati

Apa yang dapat kita dalami dari pemecahan Martial Arts Setia Hati ini?

  1. Misi martial arts yang serupa menjadikan satu orang yang lain, misi yang lain membuat orang sama-sama pisahkan diri;
  2. Akan ada selalu dua tim, mereka yang ingin menjaga adat dan mereka yang ingin merombak. Ke-2 tim terkadang dapat digabungkan, tetapi seringkali mereka pisahkan diri;
  3. Ketidaksamaan ialah hal yang tidak bisa dijauhi, karena itu idelanya kita masih tetap sama-sama saling menghargai dan jaga persaudaraan antara keturunan Setia Hati. Apa yang diperlukan ialah kerendahan hati dan meredam ego individu.

Epilog Determinasi Riwayat Martial Art Setia Hati

Apa yang ditulis mayoritas berdasar bukti dan data. Namun akan tetapi martial arts ini sudah pasti ada penilaian di situ saat menerjemahkan bukti dan data itu. Penilaian dan tafsiran tidak selamanya betul, memungkinkan dengan bukti yang serupa seorang mempunyai tafsir yang lain.

Leave a Comment