Insan Setia Hati Terate Ajar Ajur Ajer

Insan Setia Hati Terate Ajar Ajur Ajer

Insan Setia Hati Terate

Insan Setia Hati Terate Ajar Ajur Ajer
Mengenal intisari kehidupan anggota warga sebagai anggota Insan Setia Hati Terate (PSHT) adalah organisasi yang berdasarkan Ilmu Setia Hati. Tujuannya adalah untuk mendidik manusia dengan mengamalkan nilai-nilai berbudi luhur dan memahami salah dan benar ketika menghadapi situasi tertentu. Oleh karena itu, sebagai anggota PSHT, seseorang harus dapat menyesuaikan diri dan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai dan bermanfaat bagi orang lain. Semboyan dari PSHT adalah “Manjing Ajar Ajur Ajer”, yang berarti “Masuk, lalu melebur dan mencair di dalamnya”, dengan kiasan seperti air putih yang dicampur dengan sirup akan terasa berbeda, namun jika dicampur dengan senyawa yang dilarang, akan berdampak buruk seperti limbah yang tak sengaja terurai pada sungai, sehingga air sungai tersebut menjadi tercemar dan tidak layak dikonsumsi.
  • Manjing : Masuk atau Mlebet; menjadi bagian dari komunitas/ organisasi/ paguyupan yang ada. Selain itu, sebagai manusia juga harus mampu bersikap baik, dalam hal yang berkaitan teradap “ngreksa dalem pribadi ingkang jumeneng rahsa sejati.”
  • Ajur : Hancur atau Melebur; (melebur) dengan masyarakat di lingkungan tersebut. Meskipun watak, tabiat, kebiasaan, dan prilaku orang berbeda-beda, Sehingga sebagai Insan Persausaraan Setia Hati Terate ? (PSHT, SH Terate) diwajibkan untuk harus selalu mampu mengakomodir semuanya.
  • Ajer : Mencair atau Menyesuaikan (selaras)

Sikap Menyesuaikan Diri dari Insan Setia Hati Terate

Ungkapan “Manjing Ajar Ajur Ajer” menggambarkan bahwa sebagai Insan Setia Hati Terate seseorang harus dapat masuk dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Namun, seseorang juga harus memiliki proteksi dalam diri agar tidak mudah goyah dari prinsip hidupnya, seperti kapas yang putih bersih namun ringan dan mudah terhempas oleh badai angin yang lewat. Perlu diingat bahwa kiasan kapas tersebut tidak buruk, sebenarnya baik hanya saja ketika sudah tak tertiup kapas tersebut berhenti di mana. Selain itu, anggota PSHT harus mampu menyesuaikan diri dengan budaya, norma, dan adat istiadat yang diberlakukan dalam lingkungan tersebut dan beradaptasi dengan perubahan iklim, gejolak sosial maupun alam. Dengan demikian, Insan Setia Hati Terate PSHT dapat menjadi bagian yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, Insan Setia Hati Terate harus memiliki sikap yang fleksibel dan terbuka. Anggota warga PSHT harus mampu menerima perbedaan yang ada di lingkungan sekitarnya dan mencari kesamaan dengan lingkungan tersebut. Dengan cara ini, warga PSHT dapat meningkatkan hubungan dengan lingkungan sekitarnya dan menjadi bagian yang positif dari masyarakat.

Adaptasi Menyesuaikan Diri sebagai Insan Setia Hati Terate

Sebagai Insan Setia Hati Terate, diharapkan selalu terus-menerus ber-ihtiar untuk mengupayakan tujuan dari impian mendasar agar mendapat kebaikan antar sesama ciptaan Allah SWT. Oleh karenanya, sangat penting dalam memprioritaskan kedekatan dengan sesama makhluk dan sang pencipta tanpa dasar ingin imbal balik yang bersifat pamrih dan hal seperti ini bisa masuk dalam kategori serakah. Sehingga, saat masuk ke dalam semua lapisan elemen masyarakat diharapkan dapat menjumpai titik terang bagi pribadi, serta merangkan jalan hidup yang minim menyakiti sesama Makhluk ciptaan Allah SWT. Jika manusia masih bersikap seperti api, maka suatu hari nanti ia mungkin akan terbakar karena dirinya sendiri. Selain itu, hal ini dapat berakibat terhambat dan tersumbat yang bisa juga mengurangi suatu rejeki dari segi kesehatan dan jauh dari rejeki kemudahan dalam memahami suatu Ilmu Sejati. Karena hal ini penting agar anggota warga PSHT dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan yang kurang baik.
Sebagai ngawang-ngawung perumpaan atau mengandaikan suatu hasil di masa mendatang, itu bukan ranah manusia ummnya. Terkait salah satu contoh yang dapat digunakan untuk menggambarkan sikap dari Insan Setia Hati Terate adalah sifat dari Bunga Teratai. Bunga Teratai ini dapat bertahan hidup di berbagai jenis perubahan iklim keadaan cuaca yang jika dipahami kasat kedangkaan ilmu mungkin dikatakan mustahil namun kenyataanya tidak sama sekali bahwa Bunga Teratai tidak mudah tercemar dari sekelilingnya.
Oleh karena itu, sebagai Insan Setia Hati Terate harus bijak dalam memutuskan suatu permasalahan keadaan yang dihadapi dengan meminimalisirkan akibat kecemburu dan kebencian mendapat antar sesama makhluk.

Manjing Ajar Ajur Ajer

Ketika Insan anggota warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang berada di lingkungan yang baru, Sehingga dari keharusan bersikap yakin memiliki tekad dan niat untuk menggapai kemampuan terhadap Manjing (masuk) dan menjadi bagian dari organisi SH Terate yang ada. Selain itu, juga warga PSHT harus mampu menerapkan dalam kehidupan dari sanepan Ajur (melebur) dengan masyarakat di lingkungan tersebut. Meskipun watak, tabiat, kebiasaan, dan prilaku orang berbeda-beda, namun sebagai Insan Setia Hati Terate harus mampu mengakomodir semuanya.
Insan Setia Hati Terate juga harus mampu bersikap Ajer (mencair atau menyesuaikan) dalam lingkungan agar ia dapat mengikuti atau bertoleransi terhadap kebiasaan-kebiasaan atau adat budaya yang ada di lingkungan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan Insan Setia Hati Terate dapat melaksanakan sikap Manjing Ajur Ajer dimanapun ia berada. Selain itu, diharapkan Insan warga Setia Hati Terate juga dapat menjunjung nama baik dan mengharumkan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dimanapun ia berada, seperti yang diungkapkan dalam kalimat; “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Pula Langit Dijunjung” adalah ungkapan yang menyatakan bahwa dimanapun kita berada, kita dapat mencapai tujuan kita yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan yang mencegah kita dari mencapai impian kita, asalkan kita berusaha dengan tekun dan berdedikasi.
Insan Setia Hati Terate yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya adalah:
  • Adaptasi dan Integrasi: Kecerdasan Insan Setia Hati Terate dalam Menyesuaikan Diri dengan lingkungan hidup bermasyarakat yang melalui Adaptasi dari Insan Setia Hati Terate Menjadi Warga yang baik ramah tamah tanpa ada maksud tertentu dalam bersikap ramah tamah tersebut.
  • Manjing Ajur Ajer: Menyatu dengan Lingkungan sebagai Insan Setia Hati Terate.
  • Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan: Tantangan dan Keberhasilan Insan Setia Hati Terate.
  • Insan Setia Hati Terate: Menerapkan Prinsip Manjing Ajur Ajer dalam Kehidupan Sehari-hari.

Harmoni Integrasi Ajar Ajur Ajer

Harmoni ini mengacu terhadap kondisi di mana Insan Setia Hati Terate (PSHT) dapat hidup dengan damai dan sejahtera dalam lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai Harmoni ini melalui proses adaptasi dengan menyesuaikan diri terhadap adat istiadat budaya dan norma dalam keyakinan hidup (Allah SWT). Integrasinya itu meliputi proses menyatu dengan masyarakat, dan sebagai Insan Setia Hati Terate harus mampu menemukan kesamaan dengan lingkungan sekitarnya, hal ini sangat di anjurkan karena agar tercipta keberadapan dari kesatuan, persatuan.

Budaya dan Norma

Selain itu, adaptasi dan integrasi yang dilakukan oleh PSHT juga memungkinkan PSHT untuk menjadi warga yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. PSHT yang diterima oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya adalah PSHT yang dapat membantu lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik. Warga yang diterima adalah sosok Insan Setia Hati Terate (PSHT) yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, membuat anggota warga dan termasuk memberikan Pamor PSHT dosegan, oleh karena ketika tercapai untuk hidup dalam harmoni dengan lingkungan dan mampu menjadi warga yang bermanfaat bagi antar sesama Makhluk Hidup.
Dalam konteks ini, budaya dan norma merujuk pada sistem nilai, aturan, dan cara hidup yang berlaku di masyarakat yang berbeda-beda. Budaya dan norma sangat penting dalam proses adaptasi untuk keberlangsungan Insan Setia Hati Terate (PSHT).
Budaya adalah kumpulan dari tradisi, kebiasaan, dan cara hidup yang diterima dan diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu masyarakat. Norma adalah aturan atau standar yang diterima oleh masyarakat dan diharapkan diterapkan oleh anggotanya.
Menyesuaikan diri dengan budaya dan norma yang berlaku di lingkungan sekitar sangat penting bagi warga PSHT agar dapat hidup dalam suasana harmoni. Warga PSHT juga harus memahami dan menerima budaya dan norma yang berlaku. Selain itu, warga PSHT harus mampu menyesuaikan dengan cara menempatkan pribadi mereka di jalur kebenaran dengan memberikan dampak positif karena msyarakat sangat amat merasa nyaman, yang hal ini dapat di kiaskan bahwa manusia ini Halal, sebaliknya jika manusia tidak memberikan dampak baik namun malah meresahkan maka bisa dikategorikan manusia itu haram dalam lingkungan itu (lain halnya …)
Nilai kultur Budaya dan norma adalah bagian penting dari lingkungan sekitarnya yang harus diakui dan dipahami oleh anggota warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) agar dapat mencapai hidup dalam harmoni.

Adat Istiadat Ajar Ajur Ajer

Adat istiadat merujuk pada kumpulan tradisi, kebiasaan, dan peraturan yang diterapkan dalam masyarakat, karena Hal ini merupakan bagian peradaban dari budaya dan norma yang telah berlaku sejak keberlangsungan kehidupan manusia dari kakek – yang berlaku dalam hidup ber-masyarakat. Oleh karena itu, adat istiadat memiliki peran penting dalam proses adaptasi warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di lingkungan sekitarnya sangat penting bagi warga PSHT agar dapat tercapai hidup dalam suasana yang rukun dan damai bersama dengan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, warga PSHT harus dapat memahami dan menerima adat istiadat yang berlaku di lingkungannya yang termasuk sebagai peraturan, kebiasaan, dan tradisi yang diterapkan dalam masyarakat.
Adat istiadat merupakan bagian penting dari lingkungan sekitarnya yang harus diakui dan dipahami oleh anggota warga PSHT, dengan harapan dapat menjalani kehidupan dalam harmoni dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Adat istiadat merupakan tradisi, kebiasaan, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat yang harus diikuti oleh warga PSHT agar dapat menjadi bagian dari lingkungan sekitarnya.
Adat istiadat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat Indonesia, dan khususnya bagi anggota warga “Insan Setia Hati Terate” penting untuk mengikuti beberapa prinsip yang disebut dengan istilah “Ajar Ajur Ajer” dalam bahasa Jawa. Hal ini menunjukkan pentingnya mengikuti peraturan, kebiasaan, dan tradisi yang diterapkan dalam masyarakat oleh anggota warga PSHT. Sebagai anggota warga SH Terate harus dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang telah berlaku di lingkungan sekitarnya agar dapat hidup dalam suasana yang harmoni. Oleh karena itu, penting bagi anggota PSHT untuk memahami dan menerima adat istiadat yang berlaku di lingkungan mereka, serta hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Insan Setia Hati Terate, yang didasarkan pada nasihat bijak Ajar Ajur Ajer, yang berfungsi sebagai panduan bagi individu untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam kehidupan.

Populer

Flashnews