Lambang SH Terate Raja Tega

Lambang SH Terate Raja Tega

Lambang SH Terate Raja Tega

Lambang SH Terate Raja Tega
Persaudaraan Setia Hati Terate, atau yang lebih dikenal dengan sebutan SH Terate, merupakan sebuah organisasi seni bela diri pencak silat yang berasal dari Kota Madiun, Jawa Timur. Organisasi ini didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, seorang tokoh pahlawan perintis kemerdekaan republik indonesia dan juga seorang seniman bela diri.
SH Terate memiliki konsep persaudaraan yang sangat kuat di dalamnya. Konsep ini mengajarkan kepada setiap warga untuk saling menerima satu sama lain apa adanya, tanpa memandang latar belakang suku, ras, agama, dan budaya. Persaudaraan Setia Hati Terate juga mengajarkan untuk saling menghargai, menghormati, dan nasehat menasehati dalam kebaikan dan kebenaran.
Lambang SH Terate Raja Tega sebenarnya memiliki makna yang sangat mendalam meskipun sering dianggap hanya sebagai kiasan semata. Lambang ini merepresentasikan pepatah Jawa yang dipegang dan dijadikan prinsip oleh warga SH Terate, yaitu “Tego Larane Nanging Ora Tega Patine” (tega sakitnya tapi tidak akan tega matinya). Dalam konsep persaudaraan SH Terate, setiap warga harus memiliki keberanian untuk mengingatkan saudaranya yang melakukan kesalahan, namun tidak sampai membunuhnya. Makna lambang ini mengandung nilai-nilai persaudaraan dan keberanian yang sangat penting bagi setiap anggota SH Terate.
Konsep persaudaraan ini sangat penting bagi setiap warga SH Terate, dan harus menjadi prinsip yang melekat dalam diri mereka. Mereka harus saling mengingatkan, saling menghormati, saling menghargai, saling bertanggung jawab, dan saling bahu membahu dalam hal kebaikan dan kebenaran.
Namun, bukan berarti setiap warga harus sama dan seragam dalam semua hal. Mereka tetap memiliki perbedaan masing-masing, dan hal ini haruslah dihargai. Setiap warga harus menerima saudaranya apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Lambang SH Terate Raja Tega, meski hanya kiasan semata yang mengandung makna prinsip “Tego Larane Nanging Ora Tega Patine”, sebenarnya bukanlah lambang utama dari organisasi SH Terate. Lambang ini hanya merupakan simbol dari persaudaraan komunitas warga SH Terate. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah warga dan perkembangan organisasi, setiap warga pun tak luput mengekspresikan rasa kebanggaannya terhadap SH Terate dengan membuat karya seperti SH Terate Wallpapers guna menjunjung tinggi nilai-nilai budi luhur yang dijunjung tinggi dalam organisasi tersebut.
Namun, bagi warga SH Terate sendiri, konsep persaudaraan lebih dari sekadar sebuah gambar atau wallpaper. Konsep ini haruslah menjadi prinsip hidup yang melekat dalam diri mereka sehari-hari. Mereka harus selalu menghargai, menghormati, dan nasehat menasehati satu sama lain, serta menjunjung tinggi nilai persaudaraan yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Dalam melakukan sikap serta perilaku pribadi, warga SH Terate haruslah mengedepankan cara yang baik dan santun dan hal mengutarakan kritik atau saran dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan saudaranya. Hal ini sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan soliditas dalam organisasi.
Selain itu, dalam konsep persaudaraan SH Terate, setiap warga juga harus selalu siap membantu saudaranya dalam segala hal, baik dalam keadaan senang maupun susah. Mereka harus saling mendukung dan memotivasi, serta bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Kesimpulannya, konsep persaudaraan yang kuat dan saling menghargai antar warga merupakan prinsip utama yang menjadi landasan SH Terate. Prinsip ini haruslah dipegang teguh oleh setiap warga dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di dalam organisasi saja. Dengan begitu, SH Terate dapat terus eksis sebagai organisasi seni bela diri pencak silat yang memiliki soliditas dan kebersamaan yang tinggi, serta mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
<a href="https://www.pshterate.com/"><img src="Ilustrasi Lambang SH Terate Raja Tega.jpg" alt="Lambang SH Terate Raja Tega"></a>
Bukan berarti jika seseorang tidak pernah mengalami lara atau sakit, maka dia bisa dengan seenaknya memberikan ujian yang menyakitkan kepada sesama makhluk. Namun, sebaliknya, jika manusia pernah merasakan sebuah ujian yang menyakitkan dari raja tega atau raja pati, sebagai pribadi yang memiliki rasa empati yang mendalam, dia tidak akan pernah memberikan rasa sakit kepada sesama karena dia sendiri pernah mengalami kesakitannya. Namun, tetap saja ujian tersebut harus diberikan agar manusia tidak bersikap semena-mena, dalam tindakan atau ucapan, dengan harapan agar manusia menjadi pribadi yang mengamalkan nilai budi luhur yang baik. Sekian penjelasan kiasan terkait dari lambang SH Terate Raja Tega.

Populer

Flashnews