Makna Panca Dasar Persaudaraan SH Terate

Makna Panca Dasar Persaudaraan SH Terate

Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate

“Persaudaraan” dalam “Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate” (PSHT) merupakan konsep dasar yang mengacu pada rasa kekeluargaan dan kesatuan yang kuat di antara anggota organisasi tersebut. Ini meliputi komitmen untuk saling membantu dan mendukung, serta bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Persaudaraan juga mencakup kesediaan untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan anggota lain dalam organisasi dan menjaga kerahasiaan dan integritas organisasi.
Makna Panca Dasar Persaudaraan SH Terate
Materi pelajaran bagi siswa Persaudaraan SH Terate terdiri dari 5 dan disebut Panca Dasar PSHT diantaranya ialah:
  1. Persaudaraan
  2. Olah Raga
  3. Kesenian
  4. Bela Diri
  5. Mental Kerohanian

Persaudaraan

Menyingkap Tirai Tabir Sejarah dari Peristiwa Kejadian hingga menjadi Sejarah dan di Riwayatkan sejak Seorang Manusia Unggul yakni Ki Ngabehi Ageng Soerodiwirdjo yaitu seorang Tokoh Spiritual dari Keturunan Bathara Katong membangun Pencak Silat bernama ” Djojo Gendilo ” dan jalinan batin di antara saudara namanya ” Sedulur Tunggal Ketjer ” sampai perubahan yang diusung oleh Ki Ngabehi Hadjar Hardjo Oetomo bernama ” Persaudaraan Setia Hati Terate “, jika persaudaraan ialah satu hal yang diprioritaskan untuk Warga dan pelajarnya, memberikan kemampuan hidup dan menuntunnya dalam mendapat kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin.
Persaudaraan ialah jalinan batin yang kuat di antara seorang sama orang lain, dalam masalah ini di antara Warga dengan Warga atau di antara Warga dengan seluruh umat manusia secara umum. Persaudaraan dimasukkan semenjak pelajar mencicipi pertama kalinya pelajaran Setia Hati. Dengan persaudaraan, manusia diberlakukan dan dianggap sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT, yang serupa derajatnya, yang serupa hak-nya dan kewajiban – kewajiban asasinya, tanpa membandingkan suku, turunan, agama dan keyakinan, tipe kelamin, posisi sosial, warna kulit dan lain-lain.

Persyaratan Persudaraan (Sak Pecate Nyawa)

Adapun persyaratan terhubungnya tali persaudaraan yang abadi dan kekal di kehidupan Warga Persaudaraan Setia Hati Terate ialah :
  • Saling Pengertian dalam sebuah hubungan adalah kunci untuk keberlangsungan yang baik.
  • Saling mengasihi dalam keluarga besar terhadap organisasi, sesama makhluk hidup ciptaan Allah SWT merupakan fondasi yang kuat untuk kebahagiaan. Paseduluran sing Kuwat njembarke rejeki (kesehatan, bondo dsb).
  • Saling Bertanggung Jawab dalam sebuah amanat Kepercayaan sebagai pengemban tugas merupakan kunci keberhasilan (succes).
Dan untuk mendukung Terciptanya atau Ter-Wujudnya Tali Persaudaraan yang melebihi kepada saudara kandung dalam kiasannya dibutuhkan menanamkan Rasa, Cipta, Karsa:
  • Saling Membutuhkan adalah Jurus Kunci untuk mencapai kesuksesan bersama.
  • Saling Menghargai dengan segenap Hormat yang Tulus nan Iklhas tanpa embel-embel dalam sebuah hubungan adalah Jurus Kunci untuk keberlangsungan yang baik.
  • Saling Mempercayai dalam sebuah Keluarga dan atau Kekeluargaan merupakan Fondasi yang kuat untuk Kebahagiaan, terlebih hal itu didasari Ke Imanan yang bahwa jikalau tidak sesuai harapan tapi ia juga ciptaan yang maha kuasa.

Pro dan Kontra Pemahaman Persaudaraan

Pertentangan politik umum terjadi di mana – mana, dari kelompok tingkat atas sampai kelompok paling bawah, Bahkan juga juga bisa terjadi di antara kakak dan adik sekandung yang diam disatu atap. Tapi di bawah ikatan ” Persaudaraan ” pertentangan politik tidak pernah ada. Pertentangan politik tak pernah dibawa di dalam kehidupan saudara – saudara Persaudaraan Setia Hati Terate, tak pernah memengaruhi jalannya latihan Pencak Silat. Di bawah bendera Persaudaraan Setia Hati Terate masing – masing anggota melepaskan pakaian kedinasan, pakaian politik, pakaian partai, pakaian usaha dan lain-lain. Masing – masing cuma kenakan ” pakaian persaudaraan “. Mereka berasa solider, mereka rasakan ikatan tali persaudaraan lebih dalam dari ikatan tali jalinan keluarga atau saudara (sedarah, sagetih).
Sehingga hal ini tak berarti karena sang atasan dan sang bawahan ialah sama – sama Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, karena itu sang bawahan bisa semaunya sendiri. Misalnya sang bawahan ” njangkar ” ke atasannya atau pimpinannya. Atau karena kita sebagai seorang Warga karena itu bisa semaunya dengan pimpinan satu lembaga di luar lingkungan kita karena ia seorang Warga. Bukan itu yang diinginkan oleh persaudaraan tapi yang diinginkan oleh persaudaraan ialah yang satu dan yang lain sama-sama memerlukan, sama-sama menghargai dan sama-sama memercayai. Masing – masing berasa dan mengaku betul – betul sebagai saudara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang lain.

(Njangkar – Tidak memakai Tata Krama, misal memanggil kepada yang lebih tua Langsung Nama sajantanpa diberikan Frasa ‘Mbah, Pak, Mbak dsb, dan atau tanpa sikap ungah-unguh yakni berbicara tanpa dipikir dahulu alias asal njeplak).

Realisasi Persaudaraan

Selainnya pemahaman tertera di atas, realisasi dari Persaudaraan dalam tindakan diantaranya:

Berjabat Tangan

Berjabatan tangan di saat berjumpa sama orang lain atau saudara sendiri di luar acara – acara tertentu ( misalkan mengucapkan selamat ) oleh sementara orang yang memandang dianya berpendidikan dan ber-intelek ialah sikap atau tradisi rutinitas orang – orang dusun. Tapi untuk orang -orang Persaudaraan Setia Hati Terate, baik yang sarjana atau yang tidak, baik yang berpangkat atau yang tidak, berjabat tangan ialah realisasi dari persaudaraan, bahkan juga dapat sebagai keunikan dari orang Persaudaraan Setia Hati Terate.
Bejabat tangan ini dilaksanakan pada setiap berjumpa atau akan pisah dengan saudara Setia Hati lainnya, sebelum dan setelah latihan, dan di saat sebelum dan setelah sambung. Makna berjabat tangan saat sebelum sambung, mereka ( yang berjabat tangan ) tulus untuk dipukul dan disuruh keikhlasan saudara ( musuh sambung ) untuk dipukul.

Pengertian Sambung di SH Terate

Sambung perkelahian” dalam dunia bela diri pencak silat adalah kondisi ketika dua orang pelaku melakukan pertarungan dengan mengikuti aturan dan kaidah yang telah ditentukan. Dalam kondisi ini, kedua belah pihak akan saling menyerang dan membela diri dengan teknik-teknik yang dikuasai. Tujuan dari sambung perkelahian ini adalah untuk menentukan siapa yang lebih unggul dalam hal kemampuan bela diri, meskipun pada dasarnya tujuan utamanya adalah untuk menjalin tali silaturahmi dan bukan untuk meng-ashorkan sesama.

dalam istilah Jawa, “ngashorake” adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengekspresikan pengertian dari bertindak yang merugikan orang lain atau berbuat curang. Biasanya digunakan untuk menyatakan seseorang yang melakukan kekerasan atau tindakan tidak adil.

Disaksikan sekilas, sambung ialah satu perkelahian dengan keluarkan kecerdasan bermain Pencak Silat. Tidakkah dengan berlanjut akan dicari satu kemenangan ? ” ingin menang sendiri ” seperti perkumpulan badminton, catur dan lain-lain malah satu laga saat masih atau setelah tidak ada dalam situasi latihan diperkumpulan. Sambung berjalan dalam dua kondisi, yakni :
Sambung dalam latihan – Sama-sama pelatih
Di sini sambung sebagai peragaan untuk pelatih untuk memberi contoh memakai tehnik Pencak Silat yang bagus ke pelajar.

Di antara Pelatih dengan pelajar

Sambung tipe ini umumnya pelajar di tempat latihan sebagai satu pelajaran yang mengerikan, bahkan juga sempat jadi momok dan sebagai salah satunya pemicu pelajar keluar / tidak ikuti latihan. Sebetulnya sambung tipe ini memiliki kandungan pemahaman seperti berikut : – Latih keberanian pelajar untuk menantang seorang di atas tingkatnya.
Memberikan peluang ke pelajar untuk keluarkan seluruh kekuatan yang dipunyai, ini tidak dapat dilaksanakan jika pelajar itu sambung dengan sama-sama pelajar.

Sama-sama Pelajar (siswa SH Terate)

Sambung sama-sama pelajar dikerjakan dengan bertahap dengan pemahaman menuntun pelajar berani hadapi musuh dengan persiapan penuh.

Sambung di luar latihan

Sambung tipe ini dikerjakan di saat :
Tatap Muka antara Warga
Temu Kadang SH Terate, Karakter sambung di sini merupakan ” tombo rindu ” satu tatap muka antara Warga meskipun sudah disemarakkan oleh beberapa pertunjukan atau selingan, sajian dan lain-lain, tetapi tidak cukup memberikan kepuasan jika tidak berisi acara sabung antara Warga. Umumnya di temani dengan instrument, dikerjakan secara berganti-gantian yang kerap diberi nama dengan ” Sambung Ganding ” atau ” Sambung Galang “.
Setia Hati Terate Cup
Meskipun sambung di sini dituntut untuk cari satu kemenangan ( angka ) sama sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan, tapi pesilat melakukan seperti saat ia masih jadi pelajar dahulu, karena hanya kewajiban semata karena ia sebagai atlet. Usai melakukan sambung, ke-2 pesilat itu tetap berasa dan mengaku betul – betul sebagai saudaranya.

Ajangsana

Ajangsana ialah berkunjung atau “rawuh” dhumateng kediaman “para sesepuh” yaitu tempat tinggal ( rumah ) atau tempat lokasi tinggal seorang atau saudaranya. Dan untuk Jenis Ajangsana tersebut diantaranya:

Perseorangan

Ajangsana perseorangan yang wajarnya berlaku dilingkungan Warga Persaudaraan Setia Hati Terate ialah kehadiran atau “rawuh” saudaranya yang muda ke tempat tinggal (rumah – griyo) saudaranya yang lebih tua (sowan – sungkem, ngangsu njembarake dalam rejeki).

Manfaat Anjangsana

Manfaat dari anjangsana ini lebih banyak, terutamanya untuk saudara yang lebih muda diantaranya untuk Menambahkan pengetahuan menuju Ilmu Kaweruh yakni Ilmu Sejati Setia Hati dijalur Persaudaraan Setia Hati Terate.
Pelajaran dalam Persaudaraan Setia Hati Terate susah untuk digambarkan jumlahnya. Seperti kedalaman air jika seorang menyelam semakin bertambah dalan ia tidak selekasnya menjumpai dasarnya.
Demikian juga dengan pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate baru dapat dihidangkan ke calon Warga cuma beberapa saja. Tujuan dari ajangsana ini ialah keinginan untuk sang adik untuk terima atau mendapat tambahan pelajaran dari sang kakaknya. Sayang dijaman saat ini sang adik sesudah alami saat – saat pengeceran mempunyai falsafah ” rumongso biso ” walau sebenarnya seharusnya ” biso-o rumongso ” atau seperti lainnya ialah ketidak mungkinan sang sumur cari sumber untuk dituangi airnya.

Ihtiar dengan Tindakan dan Do’a

Kenapa ajangsana dihubungkan dengan terkabulkannya do’a ?, dengan ajangsana kita usaha lebih memperkuat tali persaudaraan hingga jika tali persaudaraan ini sudah terikat kuat hal – hal yang memiliki sifat putuskan tali persaudaraan baik diakui atau tidak susah dipunyai seorang pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate. Ini diperkokoh oleh tuntunan dalam agama Islam berkenaan salah satunya persyaratan terkabulkannya do’a manusia ialah “…..tidak ada seorang muslim yang ber-do’a ke Allah di mana do’a itu tidak digabungi dengan dosa dan putuskan tali kekerabatan (persaudaraan),…..”.
Perkembangan Lahiriah
Dengan ajangsana ini juga bisa terjadi pengetahuan selainnya pengetahuan Setia Hati ( misalkan pengetahuan dagang ) atau aktivitas – aktivitas tertentu yang bisa tingkatkan tingkat hidup sang adik.

Bergerombol

Ajangsana yang sudah dilakukan lebih dari seorang ketempat saudaranya di tempat lain untuk seorang ataupun lebih berguna :

Ganti pengalaman

Sebagai realisasi lawaqtan antara Cabang dengan fasilitas pelatih tanding olah raga (volley ball, sepak bola, dan lain-lain).

Sarasehan PSHT, ke-SH-an

Sarasehan Persaudaraan Setia Hati Terate adalah pertemuan yang diadakan oleh anggota warga organisasi SH Terate. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan persaudaraan dan kebersamaan dalam organisasi yang mengajarkan berbudi luhur.
Anggota Warga SH Terate yang hadir dalam sarasehan ini diharapkan memiliki rasa setia hati dan komitmen yang tinggi terhadap organisasi. Setiap anggota Warga Setia Hati Terate dituntut untuk bekerja sama dan saling memperhatikan satu sama lain dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Sarasehan ini merupakan salah satu bentuk dari pengembangan kebersamaan yang dilakukan oleh organisasi SH Terate. Dengan adanya sarasehan tersebut, diharapkan anggota Warga PSHT dapat lebih mengenal satu sama lain dan memperkuat ikatan persaudaraan yang ada.
Selain itu, sarasehan juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh anggota Warga Setia Hati dan mencari solusi yang tepat dan benar di jalan yang benar yang tetap dengan parameter pepacuh. Dengan adanya solusi yang tepat, diharapkan organisasi atau komunitas dapat berkembang dan mencapai tujuannya dengan baik dan selebihnya di ridhoi Allah SWT.
Dalam kesimpulannya, Sarasehan Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan sebuah pertemuan yang penting bagi organisasi SH Terate untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Melalui sarasehan ini, diharapkan anggota warga dapat lebih mengenal satu sama lain dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

Penghancur Persaudaraan

Walau begitu dengan persaudaraan juga bisa mengakibatkan keruntuhan jalinan, kerenggangan jalinan batin bahkan juga putusnya ikatan batin sama-sama Warga dan remuknya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate yang telah berumur 95 tahun lebih ini.
Ini dapat terjadi jika persaudaraan itu dinodai oleh :
  • Ingin cari kemenangannya sendiri.
  • Berasa paling super sendiri.
Rasa itu cuma dipunyai oleh seorang yang terlilit dan didorong rasa ke-aku-annya yang tinggi ” AKU ” dapat muncul dalam diri seorang jika ia berasa sudah mempunyai segala hal, tak perlu menghargai seseorang karena ia berasa paling terhormat dan tak perlu memberikan keyakinan ke orang laintimbul rasa ingin cari kemenangannya sendiri dan paling super sendiri dapat menggerakkan jauh kebelakang rasa kebaikan bersama, persatuan, dan pengorbanan untuk organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Ter-Noda

Akibat dari ternodanya Persaudaraan Setia Hati Terate, maka akan menyebabkan timbulnya konsekuensi-konsekuensi negatif yang dapat merugikan keberlangsungan organisasi dan anggotanya, diantaranya adalah :
  • Timbulnya Ketidakdisiplinan, yaitu keengganan anggota untuk mentaati aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh organisasi (moral).
  • Terjadinya Kerancuan dalam administrasi, yaitu ketidakteraturan dan ketidakefektifan dalam mengelola dokumen dan data organisasi.
  • Terjadinya Kekacauan dalam organisasi, yaitu ketidakteraturan dan ketidakefektifan dalam pengelolaan struktur dan kerja organisasi.
Demikian pula hal-nya kenapa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak memberikan kata – kata ” Pencak Silat ” dalam nama organisasi meskipun organisasi itu mengajari Pencak Silat ke siswa – siswanya. Karena jika dicatat bernama ” Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate “, karena itu yang ada di dalam organisasi / kelompok itu hanya orang – orang atau beberapa kumpulan orang yang dapat bermain Pencak Silat. Jika begitu apa pada tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate ada orang – orang atau beberapa kumpulan orang – orang yang tidak dapat bermain Pencak Silat ? jawabnya pun tidak. Jika yang diartikan sama orang – orang itu ialah seorang Warga. Tapi untuk seorang yang diangkat sebagai Warga kehormatan, karena itu belum pasti dan tidak harus mempunyai kekuatan bermain Pencak Silat Setia Hati Terate.
Lalu kenapa nama organisasi tidak memberikan kata – kata ” Pencak Silat ” ? Persaudaraan Setia Hati Terate tidak memprioritaskan pelajaran Pencak Silat, pun tidak yang lain, yang diprioritaskan ialah persaudaraan yang memberikan kemampuan dan tuntunan dalam mendapat kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin.

Faktor Pembimbingan Persaudaraan

Dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate, aspek pembinaan diperhatikan dengan memperhatikan kondisi usia siswa. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembinaan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan memberikan pengaruh positif bagi siswa. Aspek pembinaan dibedakan sebagai berikut:

Kategori Kelas Siswa Kanak-kanak

Pengenalan dan pengembangan sikap positif terhadap keluarga dan lingkungan, melalui aktivitas yang mengarah pada pemahaman akan pentingnya kedua aspek tersebut dalam hidup siswa.

Kategori Siswa Remaja dan Taruna

  • Pengembangan sikap positif terhadap keluarga melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya memahami dan menghormati anggota keluarga.
  • Pengembangan sikap positif terhadap lingkungan melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.
  • Pengembangan sikap positif terhadap masyarakat melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya memahami dan menghormati sesama masyarakat.
  • Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan dan membuat perubahan yang positif untuk lingkungan.

Kategori Siswa Dewasa dan Khusus

  • Peresapan Azas Persaudaraan melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya menjaga dan menghormati persaudaraan.
  • Laku dan Penghayatan Hakekat persaudaraan melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya menjalankan ajaran persaudaraan dalam setiap aktivitas.
  • Penghayatan sebagai Insan Kamil/makhluk sosial melalui aktivitas yang menunjukkan pentingnya menjalankan ajaran persaudaraan dalam setiap aktivitas untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Populer

Flashnews