Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat sesuai Kitab Suci Al Quran

Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa

Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat sesuai Kitab Suci Al Quran. Sejarah Siti Maryam ibu Nabi Isa merupakan kisah penting yang banyak dibicarakan dalam Kitab Suci Al Quran. Siti Maryam adalah wanita mulia yang diutus Allah SWT untuk melahirkan Nabi Isa, seorang nabi besar yang memiliki kedudukan penting dalam agama Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan Siti Maryam dari lahir hingga wafat sesuai dengan Kitab Suci Al Quran.
Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat sesuai Kitab Suci Al Quran
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan Siti Maryam, sehingga pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang kisahnya dan menarik pelajaran yang berharga dari kehidupannya. Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada pembaca tentang keberanian dan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup.

Kehidupan awal Siti Maryam

Siti Maryam lahir di Nazaret pada abad ke-1 Masehi dari keluarga Nabi Imran. Keluarga Nabi Imran merupakan keluarga yang terhormat dan dihormati oleh masyarakat setempat. Kelahiran Siti Maryam merupakan anugerah dari Allah SWT kepada keluarga Nabi Imran.
Keluarga Siti Maryam hidup dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Mereka adalah keluarga yang selalu berdoa dan beribadah kepada Allah SWT. Keluarga ini juga dikenal sebagai keluarga yang sangat mencintai ilmu pengetahuan dan seni.
Siti Maryam tumbuh menjadi wanita yang memiliki karakter yang baik, rajin, dan berakhlak mulia. Ia juga memiliki kecintaan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan seni. Pendidikan Siti Maryam sangat diperhatikan oleh keluarganya, sehingga ia mendapatkan pendidikan yang baik dan lengkap dari guru-guru terbaik pada masanya. Dalam hal ini, Siti Maryam dikenal sebagai sosok yang cerdas dan penuh semangat belajar.

Kisah Siti Maryam dalam Al Quran

Kisah Siti Maryam termaktub dalam Al Quran dalam beberapa ayat. Salah satu kisah penting dalam Al Quran adalah pengutusan malaikat Jibril ke Siti Maryam. Dalam surat Maryam ayat 16-21, Allah SWT menyebutkan bahwa malaikat Jibril turun ke Baitul Maqdis dan memberitahu Siti Maryam bahwa ia akan melahirkan seorang anak yang akan menjadi nabi besar.
  1. Surat Maryam ayat 16
    • Arab: وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ مَرۡيَمَ‌ۘ اِذِ انْتَبَذَتۡ مِنۡ اَهۡلِهَا مَكَانًا شَرۡقِيًّا
    • Transliterasi: Waothkur filkitabi Maryama ithi intabazat min ahliha makana sharqiyya
    • Artinya: “Dan sebutlah (dalam Al Quran) Maryam, ketika dia meninggalkan keluarganya dan menetap di suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis)”.
  2. Surat Maryam ayat 17
    • Arab: فَاتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
    • Transliterasi: Fattakhadhat min doonihim hijaban fa-arsalna ilayha ruhan fatamaththala laha basharan sawiyya
    • Artinya: “Maka ia menjauhkan diri dari mereka untuk menanggung kesulitan, lalu Kami mengirimkan kepadanya ruh Kami, maka ia muncul kepadanya sebagai manusia yang sempurna”.
  3. Surat Maryam ayat 18
    • Arab: قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
    • Transliterasi: Qalat inni a’udhu birrahmani minka in kuntataqiyya
    • Artinya: “Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah Yang Maha Pengasih dari kamu, jika kamu benar-benar bertakwa”.
  4. Surat Maryam ayat 19
    • Arab: قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
    • Transliterasi: Qala innama ana rasulu rabbiki li-ahaba laki ghulaman zakiyya
    • Artinya: “Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
  5. Surat Maryam ayat 20
    • Arab: قَالَتۡ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّلَمۡ يَمۡسَسۡنِىۡ بَشَرٌ وَّلَمۡ اَكُ بَغِيًّا
    • Transliterasi: Qalat anna yakunu lee ghulamun wa lam yamsasnii basharun wa lam aku baghiyya
    • Artinya: “Dia (Maria) berkata: “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, sedangkan tidak seorang manusia pun menyentuhku dan aku juga bukanlah seorang perempuan yang jalang”.
  6. Surat Maryam ayat 21
    • Arab: قَالَ كَذٰلِكِ ۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
    • Transliterasi: Qala kathalika qala rabbuki huwa ‘alayya hayyinun, wa linaj’alahu ayatan lilnnasi wa rahmatan minna, wakana amran maqdiyyan
    • Artinya: (Malaikat) berkata, “Demikianlah (adanya). Rabbmu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagiku, dan kami akan menjadikannya sebagai suatu tanda bagi manusia dan suatu rahmat dari Kami. Dan hal itu sudah menjadi keputusan yang ditetapkan’.”
Siti Maryam dalam keadaan bingung dan bertanya kepada malaikat Jibril bagaimana mungkin ia dapat melahirkan anak sedangkan ia tidak memiliki suami. Malaikat Jibril pun memberitahu bahwa Allah SWT akan menciptakan anaknya dengan firman-Nya.
Beberapa tahun kemudian, Siti Maryam melahirkan Nabi Isa di tengah-tengah keadaan yang sulit. Namun, Allah SWT memberikan perlindungan kepada Siti Maryam dan Nabi Isa. Dalam surat Maryam ayat 22-26, Allah SWT menjelaskan bagaimana Siti Maryam melahirkan Nabi Isa di bawah pohon kurma yang rimbun.
  1. Surat Maryam ayat 22
    • Arab: فَحَمَلَـتۡهُ فَانْتَبَذَتۡ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا
    • Transliterasi: Fa-hamalathu fantabadzathu bihi makaanan qasiyya
    • Artinya: “Kemudian perempuan itu mengandungnya dan menarik diri dengan membawanya ke tempat yang jauh”.
  2. Surat Maryam ayat 23
    • Arab: فَاَجَآءَهَا الۡمَخَاضُ اِلٰى جِذۡعِ النَّخۡلَةِ‌ۚ قَالَتۡ يٰلَيۡتَنِىۡ مِتُّ قَبۡلَ هٰذَا وَكُنۡتُ نَسۡيًا مَّنۡسِيًّا
    • Transliterasi: Fa-ajaa-ahaa al-makhaadhu ilaa jidh’in-nakhlahi qaalat yaa laytanii mittu qabla haadzaa wa-kuntu nasyan mansiyyaa
    • Artinya: “Lalu datanglah sakaratul maut kepadanya di batang pohon kurma. Berkatalah dia: “Alangkah baiknya kalau aku sudah mati sebelum ini, dan aku menjadi suatu barang yang tidak dikenang lagi”.
  3. Surat Maryam ayat 24
    • Arab: فَنَادٰهَا مِنۡ تَحۡتِهَاۤ اَلَّا تَحۡزَنِىۡ قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيًّا
    • Transliterasi: Fanadaha min tahtihā allā taḥzanī qad jaʿala rabbuka taḥtaki sariyyan
    • Artinya: “Lalu memanggilnya dari bawah (pohon kurma), “Janganlah kamu sedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai mengalir di bawahmu”.
  4. Surat Maryam ayat 25
    • Arab: وَهُزِّيۡۤ اِلَيۡكِ بِجِذۡعِ النَّخۡلَةِ تُسٰقِطۡ عَلَيۡكِ رُطَبًا جَنِيًّا
    • Transliterasi: Wahuzzi ilayki bijiz’i alnnakhlati tusaqit ‘alayki rutaban janiyya
    • Artinya: “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, maka akan jatuh kepadamu kurma yang segar dan matang”.
  5. Surat Maryam ayat 26
    • Arab: فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِيْ إِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
    • Transliterasi: Fakulii wa asyrabii waqarrii ‘ainan fa-immaa tariyinna minal bashari ahadan faqulii innii nadhartu lirrahmaani shauman falan aukallima alyawma insiyyaa
    • Artinya: “Maka makanlah dan minumlah serta hendaklah engkau tenang. Jika engkau melihat seorang manusia di tempat itu, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku bernazar berpuasa untuk (mendapat keridhaan) Ar-Rahman, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pada hari ini”.”
Setelah melahirkan Nabi Isa, Siti Maryam pulang ke desanya dan mendapat pengaduan dari masyarakat setempat karena mereka tidak percaya bahwa Siti Maryam melahirkan seorang anak tanpa ayah. Namun, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Isa yang masih bayi sehingga ia dapat berbicara dan memberitahu masyarakat bahwa ia adalah utusan Allah SWT.

Kehidupan Siti Maryam setelah kelahiran Nabi Isa

Setelah kelahiran Nabi Isa, Siti Maryam memainkan peran penting dalam kehidupannya. Ia menjadi ibu dan pengasuh bagi Nabi Isa serta mendidik dan membimbingnya dalam beragama. Siti Maryam juga terus memperdalam ilmu pengetahuan dan seni sehingga ia menjadi sosok yang dihormati dan dijadikan sebagai teladan oleh masyarakat setempat.
Setelah Nabi Isa tumbuh dewasa, ia mulai berdakwah dan menyebarluaskan agama Islam. Siti Maryam selalu mendukung dan memperjuangkan kebenaran agama yang diajarkan oleh Nabi Isa. Namun, hal ini tidak selalu mudah bagi Siti Maryam karena ia sering menghadapi penolakan dan ketidakpercayaan dari masyarakat.
Siti Maryam hidup dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Ia selalu mengandalkan Allah SWT dalam segala hal dan terus berdoa serta memohon perlindungan-Nya. Dalam surat Al-Anbiya ayat 91, Allah SWT menjelaskan bahwa Siti Maryam adalah sosok yang patuh dan taat kepada Allah SWT serta merupakan salah satu wanita yang terbaik di dunia.
Setelah wafatnya Nabi Isa, Siti Maryam tetap hidup dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Ia menjadi teladan bagi masyarakat setempat dalam beribadah dan berakhlak mulia. Sampai saat ini, kisah kehidupan Siti Maryam masih menjadi inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia.

Wafatnya Siti Maryam

Kisah wafatnya Siti Maryam tidak terdapat dalam Al Quran. Namun, kisah ini banyak disebutkan dalam literatur-literatur Islam dan diwariskan dari para ulama terdahulu. Menurut beberapa sumber, Siti Maryam wafat di usia yang cukup tua dan dimakamkan di dekat masjid di Yerusalem.
Wafatnya Siti Maryam mengajarkan kita bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan dan harus dihadapi dengan ketegaran hati dan keimanan kepada Allah SWT. Siti Maryam telah mengajarkan kepada kita pentingnya memiliki keyakinan dan kepasrahan kepada kehendak Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Ia hidup dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi segala cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
Pesan moral yang dapat dipetik dari kisah wafatnya Siti Maryam adalah bahwa keimanan dan ketakwaan adalah hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Kita harus selalu mengandalkan Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita. Seperti Siti Maryam yang tetap berpegang teguh pada imannya dan hidup dengan penuh kesabaran dan ketekunan, kita pun harus senantiasa memperkuat iman dan menjalani kehidupan dengan penuh kebaikan dan keikhlasan.

Struktur Sejarah Keturunan Siti Maryam Ibu Nabi Isa

Berikut ini adalah rangkuman struktur sejarah keturunan Siti Maryam Ibu Nabi Isa yang menurut Kitab Suci Al-Quran:
  1. Nabi Ibrahim memiliki dua putra, Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.
  2. Nabi Ishaq memiliki putra bernama Nabi Ya’qub.
  3. Nabi Ya’qub memiliki 12 putra, termasuk Nabi Yusuf, yang menjadi nenek moyang Bani Israel atau Anak Israel.
  4. Bani Israel pindah ke Mesir dan kemudian dibebaskan oleh Nabi Musa.
  5. Bani Israel tiba di Tanah Kanaan.
  6. Di antara keturunan Bani Israel lahir beberapa nabi, termasuk Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
  7. Nabi Sulaiman memiliki putra bernama Nabi Roboam, lalu terjadi pemisahan Kerajaan Israel menjadi dua, yaitu Kerajaan Israel (utara) dan Kerajaan Yehuda (selatan).
  8. Raja-raja Kerajaan Yehuda termasuk keturunan Nabi Daud, seperti Raja Asa, Raja Yosafat, Raja Uzia, Raja Yotam, Raja Hizkia, Raja Yosia, dan Raja Zerubabel.
  9. Dari keturunan Raja Zerubabel lahir seorang laki-laki bernama Eliakim yang kemudian berganti nama menjadi Yakub.
  10. Yakub memiliki putra bernama Yusuf yang merupakan ayah dari Nabi Isa.
  11. Nabi Isa memiliki sepupu bernama Nabi Yahya, yang ayahnya adalah Nabi Zakaria.
  12. Nabi Zakaria merupakan keturunan dari para nabi pendahulunya, yang berakar pada Nabi Ibrahim melalui putranya Nabi Ishaq.
  13. Siti Maryam adalah putri Imran bin Mathan bin Makhir bin Lawi bin Yahya bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
  14. Siti Maryam memiliki sepupu bernama Zakaria, yang juga seorang nabi dan memiliki putra bernama Yahya.
  15. Yahya adalah sepupu dari Nabi Isa (Yesus), karena ibunya (Elizabeth) adalah saudari Siti Maryam.
  16. Dengan demikian, Siti Maryam, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan Nabi Isa semuanya merupakan keturunan dari Ibrahim dan Ya’qub.
Rangkuman ini diharapkan dapat membantu memahami silsilah keluarga para nabi menurut Kitab Suci Al-Quran.
<a href="https://www.pshterate.com/"><img data-src="Struktur Kesimpulan Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa.jpg" alt="Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat seasuai Kitab Suci Al Quran"></a>

Kesimpulan

Siti Maryam adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah agama Islam. Ia adalah ibu dari Nabi Isa dan juga seorang wanita yang sangat beriman dan taat kepada Allah SWT. Kisah kehidupannya yang diabadikan dalam Al Quran dan literatur Islam, memberikan kita banyak pelajaran dan inspirasi dalam menjalani kehidupan.
Dalam kehidupannya, Siti Maryam selalu mengandalkan Allah SWT dan hidup dengan penuh kesabaran, ketekunan, serta keteguhan hati. Ia adalah contoh teladan bagi setiap orang, terutama bagi wanita, untuk senantiasa memperkuat iman, menjaga akhlak yang baik, serta memperjuangkan kebenaran agama.
Wafatnya Siti Maryam mengajarkan kita bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan dan harus dihadapi dengan ketegaran hati dan keimanan kepada Allah SWT. Pesan moral dari kisah wafatnya Siti Maryam adalah bahwa keimanan dan ketakwaan adalah hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan.
Dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam kehidupan, mari kita selalu mengikuti contoh teladan Siti Maryam dengan memperkuat iman, hidup dengan penuh kesabaran dan ketekunan, serta selalu mengandalkan Allah SWT sebagai penolong dan pelindung. Semoga kisah kehidupan Siti Maryam dapat terus memberikan inspirasi dan manfaat bagi kita semua.
<a href="https://www.pshterate.com/"><img data-src="FAQ Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa.jpg" alt="Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat seasuai Kitab Suci Al Quran"></a>

FAQ Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa:
    1. Siapakah Siti Maryam?

Siti Maryam adalah ibu dari Nabi Isa dalam agama Islam. Ia dianggap sebagai sosok yang sangat penting dalam sejarah agama Islam karena keberadaannya diabadikan dalam Al Quran dan dihormati oleh umat Muslim.

    1. Bagaimana kehidupan awal Siti Maryam?

Menurut Al Quran, Siti Maryam adalah seorang perawan yang diberikan anugerah oleh Allah SWT untuk melahirkan Nabi Isa. Ia hidup dalam kehormatan dan kesalehan, dan terus menguatkan imannya dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian dalam hidupnya.

    1. Apa saja kisah Siti Maryam dalam Al Quran?

Al Quran banyak menyebutkan kisah Siti Maryam, seperti pengumuman kelahiran Nabi Isa, kelahiran Nabi Isa, dan saat Siti Maryam diuji dengan tuduhan melakukan zina. Selain itu, terdapat pula kisah saat Nabi Isa masih bayi dan Siti Maryam memberi makan kepada orang-orang yang kelaparan.

    1. Bagaimana kehidupan Siti Maryam setelah kelahiran Nabi Isa?

Setelah kelahiran Nabi Isa, Siti Maryam hidup dengan penuh kebaikan dan taat kepada Allah SWT. Ia mengasuh dan mendidik Nabi Isa dengan penuh kasih sayang dan membimbingnya dalam jalan kebenaran agama.

    1. Bagaimana wafatnya Siti Maryam?

Wafatnya Siti Maryam tidak terdapat dalam Al Quran. Namun, menurut literatur-literatur Islam dan warisan dari para ulama terdahulu, Siti Maryam wafat di usia yang cukup tua dan dimakamkan di dekat masjid di Yerusalem.

<a href="https://www.pshterate.com/"><img data-src="Kesimpulan Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa.jpg" alt="Sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa: dari Lahir sampai Wafat seasuai Kitab Suci Al Quran"></a>
Semoga jawaban-jawaban tersebut dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan umum mengenai sejarah Siti Maryam Ibu Nabi Isa.

Leave a Comment