Disamping itu, Allah mengingati jika beberapa orang yang selalu mengolok-olok dan menebarkan fitnah akan dites dengan hukuman yang pedih di dunia dan akan mendapatkan siksa yang paling berat di akhirat. Mereka akan rasakan pedihnya hukuman neraka dan tidak mendapatkan bantuan dari siapa saja. Maka dari itu, tiap muslim harus waspada dalam berlaku dan melakukan tindakan. Kita semestinya tidak gampang yakin pada isu atau isu yang tidak terang kebenarannya. Disamping itu, kita harus juga usaha jadi orang yang berguna untuk seseorang dan tidak bikin rugi seseorang dengan perlakuan atau perkataan yang tidak bagus. Jadi orang yang memiliki iman, kita harus selalu ingat jika segala hal yang kita kerjakan akan dipertanggungjawabkan di depan Allah di akhirat nantinya. Maka dari itu, kita harus selalu mengoreksi diri dan jadi orang yang berguna untuk seseorang.
Surat Al Humazah mengingati jika Allah SWT ialah Tuhan yang Maha Ketahui segala hal yang terjadi di dunia. Ia ketahui tiap tindakan manusia dan tidak ada satu juga yang terlewatkan dari penglihatan-Nya. Maka dari itu, tiap orang harus bertakwa kepada-Nya dan tidak melakukan perbuatan kejahatan atau kemungkaran. Diakhir surat, Allah SWT memberi teguran ke beberapa orang yang tidak bertakwa kepada-Nya dan terus-terusan lakukan kemungkaran. Mereka akan dibalikkan ke hukuman yang paling besar, yakni neraka. Mereka akan rasakan pedihnya siksa yang tidak terputus-putus selama-lamanya. Tetapi, untuk beberapa orang yang bertakwa ke Allah dan selalu usaha jadi orang yang bagus, Allah SWT akan memberi balasan yang terbaik di dunia dan di akhirat. Mereka akan masuk ke surga yang sarat dengan kepuasan yang tak terbatas.
Surat Al Humazah mengingati jika Allah SWT ialah Tuhan yang Maha Pemberi. Ia memberi rezki ke tiap makhluk yang berada di muka bumi, tidak kecuali manusia. Maka dari itu, tiap orang harus berlaku mengucapkan syukur atas nikmat yang diberi Allah dan tidak berlaku tinggi hati atau arogan. Dengan begitu, surat Al Humazah memberi banyak pelajaran untuk umat Islam. Kita harus selalu mengoreksi diri dan tidak gampang dipengaruhi oleh fitnah atau isu yang tidak terang kebenarannya. Disamping itu, kita harus juga selalu bertakwa ke Allah dan usaha jadi orang yang berguna untuk seseorang. Berikut yang hendak bawa kita ke surga yang sarat dengan kepuasan yang tak terbatas di akhirat nantinya.
Surat Al Humazah
Bahasa Arab dan Latin, Berikut text dalam Huruf Arab meliputi kelengkapan tanda baca Harakat & Tajwid beserta Huruf Latin untuk cara baca Surat Al Humazah dan Artinyta tersebut, sebagai berikut :
Surat Al Humazah dan Artinya Penguntap Pencela Menumpuk Harta Gold Rich Two
Surat Al Humazah Latin dan Artinya
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ
Wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza
Celakalah bagi orang yang mengeluarkan ucapan-ucapan dusta yang merugikan orang lain.
“Wahai orang yang mencela” / “Hai orang-orang yang dengki,
اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ
Al-lazi jama’a maalaw wa’addadah
Dia, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
“Yang sudah diberi kepada orang-orang kafir dari pahala (dunia) dan (pahala) akhirat”
“Jauhilah tindakan-tindakan orang-orang yang merusak,”
يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ
Yahsabu anna maalahu akhladah
Dia, manusia mengira bahwa hartanya itu akan kekal selama-lamanya.
“Mereka akan makan dari padang-padang yang dipenuhi api neraka”
“yang dalam setiap perbuatannya hanya menyebarkan kekotoran dan permusuhan di antara manusia,”
كَلَّا لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِ
Kalla layum ba zanna fil hutamah
Tidak, sesungguhnya dia akan dilemparkan ke dalam neraka Hu’amah.
“Dan mereka akan minum air dari tempat-tempat yang dipenuhi api neraka”
“yang merusak tanah yang diatasnya mereka diciptakan,”
وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡحُطَمَةُ
Wa maa adraaka mal-hutamah
Dan tahukah kamu apakah neraka itu Hu’amah?
“Dan mereka akan mengenakan pakaian dari api neraka”
“Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat jahat.”
نَارُ اللّٰهِ الۡمُوۡقَدَةُ
Narul laahil-muuqada
Itu adalah api yang dinyalakan Allah,
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
“Dan api neraka akan meliputi tubuh mereka dari segala penjuru”
“Dan mereka akan diberi celaan,”
الَّتِىۡ تَطَّلِعُ عَلَى الۡاَفۡـــِٕدَةِ
Al latii tat tali’u ‘alalafidah
Yang akan menyala (membakar) terang di atas hati yang tidak percaya.
“Maka apakah kamu tidak melihat kepada mereka, bagaimana mereka mengeluh?”
“pada hari mereka dibangkitkan,”
اِنَّهَا عَلَيۡهِمۡ مُّؤۡصَدَةٌ
Innaha ‘alaihim muusada
Sesungguhnya neraka itu akan ditutup rapat atas mereka,
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
“Dan tidak akan mereka dapat mengelak dari api neraka itu”
“dan kepada Allah mereka akan dikembalikan, lalu Ia akan memberitahu mereka tentang apa yang mereka lakukan.
فِىۡ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
Fii ‘amadim-mu mad dadah
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Di atas tongkat-tongkat yang terbalik.
“Maka apakah tidak ada orang yang mengambil pelajaran?”
“Allah mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi.”
Surat Al Humazah menceritakan Tentang
Ilustrasi Cerita Surat Al Humazah dan Artinya terhadap seorang Abu Lahab dan istrinya dikisahkan dalam Al Quran sebagai pasangan yang selalu menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Istri Abu Lahab diberi gelar “pembawa kayu bakar”, yang artinya dia adalah penyebar fitnah yang merugikan kaum muslim dan masyarakat secara umum. Kehidupan mereka diungkapkan dalam Al Quran sebagai contoh bagi orang-orang yang memusuhi kebenaran. Abu Lahab dan istrinya sering dikisahkan dalam Al Quran sebagai orang yang memusuhi Nabi Muhammad SAW dan melakukan tindakan yang merugikan dakwah beliau. Selain menyebarkan fitnah, Abu Lahab juga sering memasang duri di jalan yang akan dilewati Nabi Muhammad SAW dengan tujuan untuk mencederainya. Kisah mereka dapat ditemukan dalam surat Al Lahab dalam Al Quran.
Surat Al Humazah dan Artinya Ilustration Women Writing the Al Quran
Nama istri Abu Lahab adalah Arwah binti Harb dan dia merupakan adik dari Abu Sufyan, seorang tokoh terkemuka di Makkah. Istri Abu Lahab ini juga diberikan Gelar “Ummu Jami” karena memiliki Wajah yang rupawan nan angun alias cantik. Walau Ummu Jamil (isteri Abu Lahab) mempunyai kecantikan fisik mencakup muka sampai ujung kaki yang mencolok dari wanita yang lain, tetapi benar-benar sayang untuk kebaikan hatinya tidak seimbang. Karena ia mempunyai lisan “perkataan” yang kasar dan tidak ragu-ragu untuk melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian terhadap orang lain “tercela/nista”. Seperti hal perbuatan suaminya yaitu Abu Lahab, bahwa ia juga membenci Nabi Muhammad SAW dan semua aktivitas ceramah (khotbah, tablig, dakwah) yang sudah dilakukan oleh beliau.
Meskipun Ummu Jamil memiliki kecantikan fisik yang menonjol, kedudukan yang tinggi, dan harta yang banyak, dia selalu menyebarkan berita bohong tentang Nabi Muhammad SAW dengan tujuan agar orang lain juga membencinya. Namun, tindakannya tersebut sia-sia dan tidak membawa hasil apa pun, bahkan malah membuat dia celaka. Sayang, masih tetap ada beberapa orang sekarang ini yang mempunyai kecantikan fisik yang tidak searah dengan kebaikan hati, seperti istri Abu Lahab. Mereka yang membuat perseteruan, pemecahan, dan fitnah dengan menyengaja sudah ambil peranan yang serupa dengan istri Abu Lahab. Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan kepada umatnya tentang cara menghadapi orang-orang seperti istri Abu Lahab. Beliau mengingatkan agar menghindari prasangka buruk terhadap orang lain, menghindari tindakan yang merusak nama baik orang lain, bersikap adil dalam bersaing, tidak iri hati, dan tidak mencemarkan nama baik orang lain.
Ini adalah akhlak yang buruk yang dapat menyebabkan kehinaan di dunia dan akhirat.