Urutan sabuk PSHT: dari Siswa hingga Warga Tingkat 1, 2, dan 3

Urutan sabuk PSHT: dari Siswa hingga Warga Tingkat 1, 2, dan 3

Urutan Sabuk PSHT

Urutan sabuk PSHT dari siswa hingga warga tingkat 1, 2, dan 3 adalah sebagai berikut. PSHT, atau Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1922 di Desa Pilangbangau, Kota Madiun, Jawa Timur. Saat ini, PSHT telah memiliki jutaan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri. Jiwa setia hati terhadap kemantapan dalam berdedikasi mendidik manusia agar memiliki budi luhur yang tahu benar dan salah serta mengaplikasikan dalam kehidupan adalah salah satu nilai yang membedakan PSHT dari perguruan pencak silat lainnya. Oleh karena itu, istilah “perguruan” yang digunakan untuk menyebut PSHT hanyalah ungkapan umum, sedangkan sebenarnya PSHT merupakan sebuah organisasi.
Urutan sabuk PSHT: dari Siswa hingga Warga Tingkat 1, 2, dan 3
Materi ke SH an dari sesepuh pendahulu Setia Hati Terate yang ditinggalkan menyatakan bahwa dalam organisasi ini tidak ada perbedaan atas dasar ras, suku bangsa, dan agama terhadap anggota warga PSHT. Alasannya, perilaku yang menunjukkan pengetahuan yang mengarah pada pengaplikasian ilmu yang sudah mencapai titik keberhasilan di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan hal yang utama. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan yang sering dijadikan parameter ukuran kualitas dari manusia itu sendiri tidak berguna ketika sudah berada di hadapan Yang Maha Kuasa. Hal ini sesuai dengan wejangan dari Nabi Muhammad SAW dalam khotbahnya, yaitu :

“Semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa. Orang Arab tidak lebih unggul dibandingkan non-Arab. Dan non-Arab tidak lebih unggul dibandingkan orang Arab. Kulit putih tidak lebih unggul dari kulit hitam, dan kulit hitam tidak lebih unggul dari kulit putih, kecuali atas sikap dan perbuatan yang baik”.

Oleh karena itu, urutan sabuk PSHT dari jenjang siswa hingga warga tingkat 1, 2, dan 3 didasarkan pada tingkatan pengetahuan tentang ilmu yang akan diterima oleh siswa atau anggota warga yang ingin melanjutkan jenjang tataran ilmu di atasnya lagi.

Pentingnya Urutan Sabuk PSHT

Urutan sabuk PSHT tidak hanya menunjukkan tingkat keahlian anggota PSHT, tetapi juga merupakan simbol kepercayaan dan penghargaan dari perguruan pencak silat PSHT. Sabuk putih menunjukkan bahwa seseorang adalah anggota baru, sementara sabuk hitam menunjukkan bahwa seseorang adalah ahli pencak silat PSHT yang sangat terampil dan berpengalaman. Oleh karena itu, para anggota PSHT harus bangga dengan sabuk mereka dan selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Syarat untuk Naik Tingkat

Untuk naik tingkat dalam PSHT, anggota harus memenuhi beberapa syarat. Pertama-tama, mereka harus menguasai semua teknik dan taktik bertarung serta ilmu pengetahuan tentang spiritual yang diajarkan pada tingkat sebelumnya. Selain itu, mereka juga harus berpartisipasi dalam latihan secara teratur dan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam keterampilan mereka. Setelah memenuhi syarat-syarat tersebut, anggota PSHT dapat diuji untuk naik ke tingkat berikutnya.

0. Urutan Sabuk PSHT untuk Siswa

Urutan Sabuk PSHT pada Tingkat Siswa adalah sebagai berikut:
  1. Pra Polos, siswa yang belum mendapatkan Sabuk. Siswa Pra Polos masih menggunakan Sakral Latihan Siswa sebagai seragam latihan, termasuk baju dan celana.
  2. Sabuk Hitam, Sabuk PSHT untuk Siswa pada tingkat ke-2.
  3. Sabuk Merah Muda, Sabuk PSHT untuk Siswa pada tingkat ke-3.
  4. Sabuk Hijau, Sabuk PSHT untuk Siswa pada tingkat ke-4.
  5. Sabuk Putih, Sabuk PSHT untuk Siswa pada tingkat ke-5.
Adapaun berikut ini Materi teknik bela diri pencak silat yang harus dikuasai oleh Siswa PSHT secara garis besar meliputi:
  • As Dower
  • Pukulan
  • Tendangan
  • Tangkisan
  • Senam Dasar
  • Jurus Dasar
  • Senam Toya
  • Jurus Toya
  • Penyelesaian Teknik Bertarung, yaitu bantingan dan kuncian yang digunakan untuk menyelesaikan lawan dengan cara seperti dekapan, cekikan, dan sejenisnya.
  • Teknik Penggunaan Senjata
  • Kerohanian atau Spiritual
Waktu yang diperlukan untuk melatih materi-materi tersebut bagi Siswa adalah rata-rata 3 tahun, namun sebaiknya dilatih selama 5 tahun.

1. Urutan Sabuk PSHT untuk Warga Tingkat 1

Warga Tingkat 1 adalah Warga PSHT yang telah menyelesaikan pendidikan semasa menjadi siswa seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Terkait urutan sabuk PSHT untuk Warga Tingkat 1, tetap pada Tingkat 1 dengan harus mendedikasikan pengabdiannya kepada Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Kewajiban Warga selain menaati Azas SH Terate, juga harus memberikan kontribusi seperti melatih Adek-adek yang masih dalam jenjang Siswa, belajar mengobati sesama manusia, karena ketika siswa masih banyak diajarkan tentang pembelaan atau jika disalahgunakan yaitu pelajaran menyakiti. Sehingga ketika sudah menjadi Warga, harus lebih mengasah lagi dalam hal pengobatan dan juga mengasah tentang kesuhuan ilmu pribadi supaya selalu tetap tajam. Namun jika diantara hal tersebut sulit untuk dilakukan, maka lakukanlah kontribusi dalam hal yang lain tetapi tetap memberikan sinar penerangan untuk sekitarnya, hal ini sesuai dengan ilustrasi pada simbol hati yaitu di logo PSHT.

2. Urutan Sabuk PSHT untuk Warga Tingkat 2

Setelah menyandang status Warga Tingkat 1 dengan dedikasi serta kontribusi yang diberikan kepada organisasi PSHT secara berangsur-angsur atau terus-menerus tanpa terputus, dan dalam rentang waktu pengabdian tersebut tidak pernah merasa terbebani serta bermaksud mengharapkan sesuatu yang hanya untuk keuntungan pribadi, maka setelah lewat 15 tahun masa bakti di dalam organisasi, seseorang sudah memiliki kelayakan untuk naik ke jenjang tingkatan Warga Tingkat 2. Namun perlu dipahami, meskipun sudah memenuhi kriteria dalam berdedikasi, namun setiap individu nanti jika sudah mengikuti latihan menuju Tingkat 2 serta sudah disahkan terkait hasil ilmu akan berbeda-beda. Dalam hal keilmuan sebagai manusia tidak bisa mengukur kualitas pribadinya sendiri karena itu ranahnya Allah SWT, namun terkait materi teknik bisa diukur.
Selain urutan sabuk PSHT yang harus dilalui dari Warga Tingkat 1 untuk menuju Warga Tingkat 2, ada 3 tahapan namun tidak bisa saya sampaikan. Selanjutnya, untuk materi pelajarannya sangat kompleks karena harus mempelajari semua aspek kehidupan agar memahami fungsi sebagai individu manusia yang berbudi luhur serta selalu setia hati pada hati nuraninya.

3. Urutan Sabuk PSHT untuk Warga Tingkat 3

Terakhir untuk urutan sabuk PSHT adalah Warga Tingkat 3, yaitu tingkatan tertinggi di dalam organisasi PSHT. Selanjutnya, mengenai jenjang pendidikan yang harus ditempuh bagi Warga Tingkat lanjut yaitu Tingkat 2 untuk menuju ke Tingkat 3 ini bukan perkara mudah. Pada tingkatan ini, warga harus banyak berkontribusi terhadap organisasi PSHT dan tidak memiliki cacat manipulasi pendidikan dalam teknik dan spiritual. Sehubungan dengan jenjang Warga Tingkat 2 menuju Warga Tingkat 3, tidak bisa saya ungkapkan karena ini bukan untuk konsumsi umum. Namun, perlu dimengerti pentingnya maksud dari setiap tahapan yang telah diuraikan di atas bahwa di dalam PSHT memiliki struktur yang dimaksudkan baik dalam mengklasifikasi setiap individu dengan tataran yang dijalani serta telah diakui oleh sesama manusia. Namun, berbeda hal dengan Warga Tingkat 3, karena Warga Tingkat 3 yang menilai dan yang mengesahkan bukanlah sesama anggota Warga PSHT, melainkan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, sebenarnya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate sangat baik dan mulia tujuannya sebagai tempat tampung dari daya manusia yang ingin meniti ilmu teknik maupun spiritual. Meskipun sebenarnya teknik dan spiritual itu tidak bisa dipisahkan, karena dua hal tersebut harus berjalan seiringan.

Persaudaraan di PSHT

Persaudaraan adalah salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi di PSHT. Setiap anggota PSHT diharapkan untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain. Persaudaraan ini juga terlihat dalam hubungan antara perguruan pencak silat PSHT dengan perguruan pencak silat lainnya. PSHT sering melakukan kerjasama dan pertukaran pengetahuan dengan perguruan pencak silat lainnya demi meningkatkan keterampilan anggotanya.

Etika dan Moral dalam PSHT

PSHT bukan hanya tentang belajar teknik-teknik bertarung, tetapi juga tentang etika dan moral. Setiap anggota PSHT diharapkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, dan penghormatan kepada sesama. Selain itu, mereka juga harus menghormati aturan-aturan yang ditetapkan dalam PSHT dan menjaga integritas perguruan pencak silat tersebut.

Peran PSHT dalam Kehidupan Masyarakat

PSHT memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Perguruan pencak silat ini tidak hanya mengajarkan keterampilan bertarung, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti disiplin, kejujuran, dan keberanian kepada anggotanya. Selain itu, PSHT juga sering terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Karir di PSHT

PSHT bukan hanya sebagai hobi atau aktivitas rekreasi, tetapi juga dapat menjadi karir bagi anggotanya. Banyak anggota PSHT yang menjadi pelatih atau instruktur pencak silat setelah memperoleh tingkat keahlian yang tinggi. Selain itu, anggota PSHT juga dapat menjadi atlet pencak silat dan mengikuti kompetisi baik di tingkat regional maupun nasional.

Berkembangnya PSHT di Luar Negeri

PSHT tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Perguruan pencak silat ini telah menyebar ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Amerika Serikat. Di luar negeri, PSHT sering dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan budaya Indonesia dan memperkenalkan pencak silat kepada masyarakat di negara-negara tersebut.

Tantangan di Depan PSHT

Meskipun telah memiliki pengaruh besar di masyarakat, PSHT juga menghadapi beberapa tantangan di masa depan. Salah satu tantangan terbesar adalah untuk terus meningkatkan kualitas anggotanya agar dapat bersaing dengan perguruan pencak silat lainnya. Selain itu, PSHT juga harus terus mengembangkan diri dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan diminati oleh masyarakat.

Kesimpulan

Dalam PSHT, urutan sabuk sangat penting sebagai penanda tingkat keahlian anggota. Selain itu, PSHT juga mengajarkan nilai-nilai etika dan moral kepada anggotanya serta memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat. Persaudaraan dan karir di PSHT juga dapat dijalani oleh anggotanya, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Meskipun menghadapi beberapa tantangan di masa depan, PSHT tetap menjadi salah satu perguruan pencak silat yang sangat dihormati di Indonesia.

FAQ

    1. Apa yang dimaksud dengan PSHT?

PSHT adalah singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate, sebuah perguruan pencak silat yang sangat dihormati di Indonesia.

    1. Bagaimana cara bergabung dengan PSHT?

Untuk bergabung dengan PSHT, seseorang harus mendaftar sebagai siswa di perguruan pencak silat tersebut dan kemudian mengikuti proses pelatihan secara teratur.

    1. Apa yang menjadi fokus dalam latihan PSHT?

Latihan PSHT fokus pada pengembangan keterampilan bertarung serta pengembangan nilai-nilai etika dan moral.

    1. Bagaimana urutan sabuk dalam PSHT?

Urutan sabuk dalam PSHT dimulai dari sabuk putih untuk siswa, kemudian sabuk hijau, biru, coklat, dan hitam untuk warga tingkat 1, 2, dan 3.

    1. Apa yang menjadi tantangan di masa depan bagi PSHT?

Tantangan terbesar di masa depan bagi PSHT adalah untuk terus meningkatkan kualitas anggotanya agar dapat bersaing dengan perguruan pencak silat lainnya serta mengembangkan diri dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan diminati oleh masyarakat.

Populer

Flashnews